Inilah Landasan Dibentuknya Majelis Ikhwan dalam Tarekat

Ilmu tasawuf yang dipelajari dan dibaca adalah teori, praktiknya dapat ditemukan di tarekat

Dalam tasawuf ada yang disebut ahlus suffah. Sebagaimana ahlus suffah, semua jamaah tarekat terikat dalam satu kesatuan ikatan persaudaraan keruhanian, atau umumnya dikenal “al-Ikhwan”.

Ikatan persaudaraan jamaah tarekat ini terinspirasi dari sebuah hadis Nabi Saw, “Sesungguhnya Allah Swt memiliki hamba-hamba, mereka bukan para nabi bukan juga para syuhada. Tetapi para nabi dan para syuhada iri terhadap kedudukan yang Allah berikan kepada mereka.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, beritahu kami, siapakah mereka?”

Rasulullah Saw menjawab, “Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena keagungan Allah, bukan karena tali kerabat antar mereka, bukan juga karena harta yang mereka berikan kepada yang lainnya.”

“Demi Allah,” Rasulullah Saw bersumpah, “sungguh, wajah mereka adalah cahaya dan mereka di atas cahaya. Mereka tidak takut saat manusia lainnya dilanda kecemasan. Mereka juga tidak sedih, disaat manusia lain dilanda kesedihan.”

Kemudian Rasulullah Saw membaca ayat, yang terjemahnya “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Yunus: 62).” (HR. Abu Dawud).

Ayat itu dilanjutkan dengan, (yaitu mereka) adalah orang-orang yang beriman dan mereka senantiasa bertaqwa. (QS. Yunus: 63).

Hadis ini menjelaskan tentang cemburunya para nabi dan syuhada kepada mereka yang disebutkan karena berada pada kedudukan mulia.

Foto: Hardianto.
Baca Lainnya
Komentar
Loading...