Inilah Cara Negara Maju Mengatasi Banjir
Berbagai cara (mungkin) sudah pernah dicoba oleh pemerintah setempat
Belakangan ini Indonesia terus diguyur hujan tak henti-henti. Hal ini memicu terjadinya banjir di berbagai daerah dan kota. Jika kita saksikan, sepertinya banjir ini merata hampir ke seluruh penjuru Indonesia.
Berbagai cara (mungkin) sudah pernah dicoba oleh pemerintah setempat untuk mengatasi datangnya banjir kala musim hujan tiba. Namun, banjir tetap saja datang. Karena, memang mengatasi masalah ini bukanlah perkara yang mudah.
Baca juga: Menggebrak Wuling Luncurkan Teknologi Wise dan Adas
Hanya saja, tak ada salahnya jika kita belajar pada negara-negara maju seperti Inggris, Jepang dan Belanda, bagaimana cara mereka mengatasi banjir. Berikut ini cara mereka mengatasi banjir:
1. The Thames Barrier di Inggris
The Thames Barrier adalah sistem penghalang yang dapat ditarik yang dirancang untuk mencegah datangnya banjir di sebagian besar London Raya dari banjir oleh air pasang yang sangat tinggi dan gelombang badai yang bergerak dari Laut Utara.
Teknologi ini dibangun tahun 1974 oleh arsitek Roger Walters dengan biaya 534 juta GBP dan mulai dibuka pada 8 Mei 1984.
2. Pintu Air di Jepang
Dikelilingi oleh air, negara pulau Jepang ini memiliki sejarah banjir yang panjang. Area di pantai dan di sepanjang sungai yang mengalir deras di Jepang sangat berisiko. Untuk melindungi wilayah ini, para insinyurnya telah mengembangkan sistem kanal dan kunci pintu air yang kompleks.
Setelah bencana banjir pada 1910, Jepang mulai mencari cara untuk melindungi dataran rendah di bagian Kota Tokyo. Pintu Air Iwabuchi yang indah, atau Akasuimon (Pintu Air Merah), dirancang pada 1924 oleh Akira Aoyama, seorang arsitek Jepang yang juga bekerja di Terusan Panama.
Gerbang Pintu Air Merah dinonaktifkan pada 1982 tapi tetap menjadi pemandangan yang mengesankan. Kunci baru, dengan menara jam persegi di batang tinggi, menjulang di belakang yang lama.
3. Deltaworks di Belanda
Berawal dari bencana banjir yang dialami Belanda di tahun 1953 yang merupakan pemicu dibangunnya Delta Works. Proyek ini memakan waktu hingga 44 tahun (1953 – 1997) dan menghabiskan biaya 8 milliar dolar.
Baca juga: Remote Wireless Charging Akan Jadi Kenyataan
Delta Works adalah sebuah bendungan raksasa yang diklaim mampu menahan badai besar yang hanya muncul sekali dalam 10.000 tahun dengan tinggi 13 meter di atas permukaan laut.
Proyek ini telah mengantarkan Belanda menjadi negara dengan sistem pengelolaan air terbaik di dunia. Secara tidak langsung Delta Works memberikan arahan terhadap tata kota Belanda: kanal-kanal yang indah, jalur air yang sangat berguna bagi transportasi, dan lain sebagainya.
Demikian beberapa cara negara maju dalam mengatasi banjir. Indonesia harus bisa belajar dari negara-negara ini, jika banjir yang kerapkali datang ini bisa diatasi di waktu-waktu mendatang. Semua stakeholder harus saling bekerja sama agar rencana ini bisa diwujudkan. Jauhkan kepentingan politik sesaat, tapi utamakan kepentingan Indonesia.