Aplikasi Clubhouse sedang mendapat perhatian warganet di seluruh dunia. Kehadirannya tepat di tengah pandemi Covid-19, di mana orang yang lebih banyak berdiam di rumah, mencari cara berjejaring sosial yang baru, sekaligus mencari hiburan.
Clubhouse menyediakan keduanya dengan cara memanfaatkan daya tarik orang-orang terkenal, selebriti atau influencer di platform tersebut.
Untuk bergabung dengan Clubhouse, calon pengguna harus mendapat undangan dari yang sudah menjadi anggota. Tidak hanya itu, pengundang juga harus punya nomor telepon Anda, dan memberikan Clubhouse akses ke kontak smartphone Anda. Tidak ada akses jika tidak ada undangan.
Tapi masalahnya apakah Clubhouse merupakan aplikasi yang aman? Seperti biasa, masalah media sosial adalah soal melindungi privasi pengguna dan penggunaan data.
Oleh karena itu, bagi Anda yang berminat menggunakannya, dikutip dari inc.com, beberapa hal ini mungkin patut menjadi pertimbangan, terutama yang terkait dengan privasi dan data Anda.
1. Clubhouse merekam audio Anda
Salah satu ciri dari Clubhouse adalah sifatnya yang singkat. Anda tidak dapat mendengarkan audionya nanti atau menjeda.
Anda harus muncul secara langsung untuk berpartisipasi. Itulah satu hal yang membedakannya dari, katakanlah, podcast, yang direkam dan dapat didengarkan kapan saja. Anda bahkan tidak bisa merekam percakapan di Clubhouse.
Tapi, Clubhouse bisa, dan memang platform ini merekam apa yang Anda bicarakan.
Kebijakan privasi aplikasi ini mengatakan: Untuk tujuan mendukung penyelidikan atas insiden, kami merekam sementara audio di room saat ditayangkan.
Jika pengguna melaporkan pelanggaran Kepercayaan dan Keamanan saat room aktif, kami menyimpan audionya untuk tujuan menyelidiki insiden tersebut, lalu menghapusnya saat penyelidikan usai.
Jika tidak ada insiden yang dilaporkan, kami menghapus rekaman audio saat room berakhir.
Tapi Clubhouse tidak merinci ketentuan ini, misalnya selain disimpan, tidak disebut siapa yang dapat mendengarkannya atau dalam kondisi apa.
2. Anda tidak bisa menghapus informasi yang dibagikan orang lain tentang Anda
Meskipun Anda belum membuat akun, jika seseorang yang Anda kenal memilikinya, kemungkinan besar Clubhouse sudah memiliki nomor telepon Anda.
Itu karena aplikasi ini mendorong penggunanya untuk mengunggah seluruh basis data kontak mereka untuk mengirim undangan.
Clubhouse secara khusus mengatakan bahwa ketika Anda membuat akun dan/atau mengautentikasi dengan layanan pihak ketiga seperti Twitter, kami dapat mengumpulkan, menyimpan, dan secara berkala memperbarui informasi yang terkait dengan akun pihak ketiga tersebut, seperti daftar teman atau pengikut Anda.
Masalahnya, bagaimana jika, misalnya Anda sama sekali tidak tertarik pada Clubhouse?
3. Anda tidak bisa begitu saja menghapus akun Anda
Di Clubhouse Anda tidak dapat menghapus akun tanpa mengirim email ke akun dukungan. Tidak ada opsi untuk menghapus akun Anda, dan juga tidak ada petunjuk tentang apa yang harus dilakukan jika Anda ingin menghapusnya.
Anda harus mengirim email ke “[email protected]” untuk meminta agar akun Anda dibatalkan, kemudian menunggu seseorang untuk mengambil tindakan.
4. Mereka dapat membagikan informasi pribadi Anda tanpa memberitahu Anda
Salah satu pertanyaan terbesar seputar Clubhouse adalah bagaimana platform ini menghasilkan uang?
Melihat melalui kebijakan privasi, jelas bahwa kemungkinan akan melibatkan beberapa bentuk sistem periklanan atau sponsor.
Bersiap-siap untuk itu, Clubhouse sudah menjelaskan bahwa mereka dapat membagikan Data Pribadi kepada afiliasi di masa mendatang.
Bahkan dijelaskan bahwa Clubhouse dapat membagikan kategori Data Pribadi tanpa pemberitahuan kepada Anda. Artinya, sama saja Anda tidak berhak mengetahui bahwa informasi pribadi Anda yang dikumpulkan oleh Clubhouse digunakan di luar Clubhouse.
5. Clubhouse melacak Anda
Kebijakan privasi Clubhouse mengatakan bahwa aplikasi ini menggunakan cookie, piksel, dan teknologi pelacakan untuk memantau apa yang Anda lakukan di Clubhouse, dan di seluruh web meskipun mereka saat ini belum memonetisasi aplikasi.
Hal ini dikonfirmasi oleh kebijakan privasi, serta pemantauan traffic, yang menunjukkan mereka menggunakan alat pelacakan aktivitas dan analitik untuk memahami apa yang Anda lakukan dengan aplikasi tersebut.
Kebijakan privasi Clubhouse juga secara eksplisit mengatakan:
“Kami dapat membagikan Data Identifikasi dan Data Aktivitas Internet dengan platform media sosial dan mitra periklanan lainnya yang akan menggunakan informasi tersebut untuk melayani Anda iklan bertarget di platform media sosial dan situs web pihak ketiga lainnya, berdasarkan peraturan tertentu, pembagian tersebut dapat dianggap sebagai ‘penjualan’ Data pribadi.
Cukup jelas bahwa Clubhouse bersiap untuk memonetisasi platform yang mereka bangun. Wajar, setiap bisnis harus punya rencana untuk menghasilkan uang. Masalahnya, jika rencana itu termasuk memonetisasi aktivitas dan data pengguna, sepertinya kita setuju bahwa itu semua harus dilakukan secara transparan.