Ini Tolok Ukur Dakwah Itu Sukses
Suksesnya dakwah tidak diukur oleh tepuk tangan, gelak tawa ataupun ratap tangis
TANGERANG SELATAN – Dalam acara bertajuk Diskusi dan Sosialisasi Platform cariustadz.id Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA. menjelaskan tolok ukur dakwah itu sukses di hadapan dua ratusan ustadz dan ustadzah yang tergabung dalam platform yang memiliki slogan ‘Baiknya Dari Sini’ di Pondok Pesantren Bayt Al Qur’an, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan (25/4).
Pendiri Pusat Studi Al Qur’an (PSQ) menilai bahwa kenyataan di masyarakat menunjukkan tidak jarang yang dinamakan dakwah itu bukan dakwah. Sebab, menurut Mufassir kebanggaan Indonesia yang lahir pada 16 Februari 1944, suksesnya dakwah tidak diukur oleh tepuk tangan, gelak tawa ataupun ratap tangis.
“Karena suksesnya dakwah itu, yang pertama, bertambahnya pengetahuan yang didakwahi menyangkut ajaran agama atau paling tidak menghilangkan dari benaknya kesalahpahaman tentang ajaran agama itu satu tolok ukur,” tutur anggota Majlis Hukama’ Al Muslimin sebuah organisasi internasional independen yang menghimpun para tokoh ulama lintas negara, berhaluan moderat dan bertujuan mengukuhkan perdamaian di dunia Islam.
Selanjutnya, papar beliau, tolak ukur yang kedua kalau seandainya ini tidak bisa dicapai, boleh jadi karena yang didakwahi sudah tahu. Maka tolak ukur yang kedua yang mesti ada dalam setiap dakwah adalah bertambahnya kesadaran yang didakwahi untuk menjalankan ajaran agama.
Ulama yang tergolong produktif dalam menulis tafsir maupun buku keislaman ini melihat, bahwa seringkali, kata beliau, kita menemukan dakwah tidak mengarah pada substansi agama yang ciri utamanya adalah washatiyah.
Pada akhirnya, beliau mengajak para ustadz dan ustadzah untuk bersama sama menyebarluaskan hakikat dakwah yang washatiyah.