Ini Manfaat Puasa bagi Kesehatan, Asal Tidak Menganggapnya Pesta

Para ahli bersepakat bahwa puasa itu menyehatkan asalkan dilaksanakan dengan cara yang baik dan benar. Terutama dengan tidak menganggap waktu berbuka puasa layaknya pesta.

Seperti kita tahu, di banyak tempat, bulan puasa malah identik dengan perayaan atau semacam pesta. Makanan yang dihidangkan di meja melebihi dari hari-hari biasanya. Menunya pun yang biasanya tidak ada menjadi ada.

Para pakar kesehatan yang terdiri dari ilmuwan medis dan ahli gastroenterologi mengungkapkan bahwa puasa sejatinya menyehatkan. Seperti terungkap dalam seminar online yang diselenggarakan oleh Pak GI and Liver Disease Society (PGLDS) Jumat, 24/4/2020 sebagaimana dikutip oleh images.dawn.com.

Di antara manfaat kesehatan puasa adalah:

Mencegah Obesitas

Dengan berpuasa secara terus menerus selama satu bulan di bulan Ramadhan banyak orang dengan masalah obesitas dapat mengurangi berat badan mereka.

Puasa juga bermanfaat untuk mengelola masalah kesehatan seperti asam lambung, dan membuat orang yang menjalankannya tetap bugar secara fisik dan mental.

Namun untuk mendapatkan manfaat tersebut para ahli mengharuskan orang yang berpuasa agar tetap makan makanan yang sehat dan sederhana, minum banyak air putih setelah berbuka puasa hingga waktu Sahur.

Di samping itu, mereka juga menyarankan agar orang setelah berbuka puasa berjalan secara teratur untuk menjaga dirinya dari masalah penyakit perut.

Meningkatkan Imunitas

Amanullah Abbassi, seorang profesor dari Dow University of Health Sciences (DUHS) menggambarkan bahwa bulan puasa adalah berkah bagi umat Islam untuk memperbaiki kesehatan, terutama kesehatan saluran pencernaan serta meningkatkan kekebalan tubuh yang membantunya memerangi banyak penyakit menular, termasuk Covid-19.

“Puasa membantu mengurangi viral load pada pasien hepatitis B dan hepatitis C yang sedang terapi obat secara teratur. Jadi, bulan ini adalah berkah, baik bagi yang sehat atau yang sedang menderita penyakit,” kata dia.

Tentu saja, bagi yang sedang menderita penyakit tapi masih mampu berpuasa, mereka selain diharuskan makan makanan sehat, berolahraga teratur setelah berbuka puasa, juga tetap minum obat serta tetap berkonsultasi dengan dokter, jika diperlukan.

Puasa Orang dengan Covid-19

Pasien Covid-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan sebetulnya tetap bisa berpuasa setelah berkonsultasi dengan dokter. Sementara penderita dengan kondisi berat harus dirawat di rumah sakit dengan protokol kesehatan yang standar.

Orang dengan penyakit menular lainnya juga tetap bisa berpuasa tapi dengan treatment khusus, seperti mengurangi asupan garam, menjaga gula dan berolahraga secara teratur.

Puasa Tidak Menimbulkan Sembelit

Puasa kerap dikeluhkan menimbulkan sembelit oleh sejumlah orang. Sebetulnya jika dilakukan pola makan yang benar puasa tidak akan menimbulkan sembelit.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan orang yang berpuasa agar berbuka dengan makanan yang kaya serat, termasuk buah, sayuran, roti gandum dan kacang-kacangan serta minum banyak air putih untuk menghindari sembelit.

Puasa Bukan Pesta

Manfaat kesehatan puasa bisa didapat apabila kita tidak menganggap berbuka puasa layaknya pesta.

Tetap memakan makanan yang seimbang dan sehat selama bulan Ramadhan, menghindari makanan berminyak dan gorengan, serta yang terpenting adalah menghindari makan secara berlebihan.

Prof. Dr. Shahid Ahmed, pembicara dalam seminar tersebut menyebut, jika itu tidak dilakukan dan orang yang berpuasa tetap memakan makanan tidak sehat, maka manfaat kesehatan dari ibadah puasa pun sulit didapatkan.

“Buah, sayuran-sayuran, produk-produk berbasis susu terutama yogurt, dan air putih, disarankan,” kata dia.

Jadi, kesimpulannya puasa bisa menyehatkan asalkan pada saat berbuka kita tidak kesetanan.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...