Ini Dia Jejak Para Pemimpin Taliban

Siapa sesungguhnya yang menjalankan Taliban?

Ketika kelompok Taliban mengambil alih Afghanistan dengan cepat mudah, orang-orang bertanya siapa sesungguhnya yang menjalankan Taliban? Siapakah mereka para pemimpin top kelompok tersebut?

1. Hibatullah Akhundzada

Dia menjabat sebagai pemimpin tertinggi Taliban selama lima tahun. Sebelumnya, selama beberapa dekade ia merupakan ahli hukum Islam dan termasuk ulama garis keras yang ketat untuk kelompok tersebut.

Namun, ketika dia mengambil alih kepemimpinan Taliban pada tahun 2016, justru dia dipandang sebagai tokoh yang tidak cukup dikenal sebagai orang yang mendalami ilmu agama Islam.

2. Abdul Ghani Baradar

Dia adalah seorang pendiri Taliban yang memegang jabatan senior di pemerintahan kelompok tersebut pada tahun 1990-an. Dia membantu memimpin pejuang pemberontak pada tahun 2000-an.

Baradar sekarang adalah kepala biro politik Taliban, dan dia membantu memimpin negosiasi dengan Amerika Serikat untuk menarik pasukannya dari Afghanistan pada tahun 2020 atau kurang dari dua tahun setelah dia dibebaskan dari penjara Pakistan.

3. Sirajuddin Haqqani

Dia memimpin jaringan Haqqani, sebuah kelompok teroris yang ditunjuk AS. Jaringan tersebut didirikan oleh mendiang ayahnya yang terkait dengan beberapa serangan di Afghanistan. New York Times dalam sebuah opini tahun 2020, menyebutnya sebagai wakil pemimpin Taliban. Haqqani sejatinya bersikeras bahwa Taliban sangat menginginkan perdamaian.

4. Mohammad Yaqoob

Dia adalah putra almarhum pendiri Taliban Mullah Mohammad Omar. Yaqoob dilaporkan telah memimpin operasi militer Taliban setidaknya sejak pertengahan tahun 2020.

Setelah Afghanistan dikuasai Taliban, Baradar kembali ke kota Kandahar Afghanistan setelah bertahun-tahun ia berada di “kantor politik” Taliban di Doha, Qatar.

Taliban berhasil menguasai ibu kota Afghanistan Kabul, pada hari Minggu (15/8). Dengan cepat mereka telah menyapu negara itu ketika pasukan keamanan Afghanistan menyerah menyusul keputusan Amerika Serikat menarik semua personel militernya dari Afghanistan tahun ini.

Pengambilalihan itu telah membuat banyak warga Afghanistan takut kembalinya cara-cara brutal Taliban memerintah Afghanistan, seperti halnya terjadi pada tahun 1996 hingga 2001.

Sekolah-sekolah perempuan ditutup, sebagian besar perempuan dilarang bekerja di luar rumah mereka dan para pelanggar aturan menghadapi hukuman berat.

Namun, pejabat Taliban telah menjanjikan amnesti bagi warga Afghanistan yang bekerja untuk Amerika Serikat. Mereka juga menawarkan beberapa hak kepada perempuan, tapi banyak kalangan yang meragukannya.

#taliban #afganistan #qatar

Baca Lainnya
Komentar
Loading...