Ini 7 Gaya Kepemimpinan yang Buruk, Sebaiknya Dihindari
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Mereka dipengaruhi oleh situasi, lingkungan, tekanan serta dorongan untuk terus belajar menjadi lebih baik.
Meski tidak ada gaya kepemimpinan yang paling benar, sebab mesti menyesuaikan situasi dan kondisi, tapi setidaknya beberapa gaya kepemimpinan yang buruk ini sebaiknya dihindari.
Mengutip The Ladders, berikut ini 7 gaya kepemimpinan yang buruk yang harus dihindari:
1. Lepas Tangan
Para pemimpin perlu menemukan keseimbangan di dalam manajemen organisasi atau perusahaan. Gaya kepemimpinan yang lepas tangan sepenuhnya biasanya tidak akan berhasil.
Hanya sekadar kasih perintah kemudian pergi, tidak akan terlalu berarti untuk memotivasi karyawan bekerja keras.
“Anda ingin tim Anda melihat Anda sebagai teladan yang terpercaya dan berpengalaman, tapi Anda seringnya hanya memberi perintah, tidak akan berhasil.” kata Akhila Satish, CEO Meseekna, sebuah perusahaan training kepemimpinan yang menggunakan metode metakognisi.
“Meski semua berjalan sesuai rencana, tetaplah terhubung dengan suasana kerja sehari-hari bersama karyawan. Kehadiran serta dukungan Anda bermakna bagi peningkatan kepercayaan diri tim Anda.”
Hal penting lainnya, adalah bersedia terlibat dengan mereka. Jika perlu, sesekali melakukan pekerjaan sebagaimana yang mereka lakukan.
2. Absen atau Tidak hadir
Berbeda dengan lepas tangan, pemimpin yang ini kehadirannya ada di tengah-tengah tim, tapi tidak bisa melakukan interaksi yang berarti.
Dia seringkali tidak tahu dengan apa yang terjadi di dalam timnya sekalipun, meskipun dia ada di dalamnya.
Absen sesekali dan mendelegasikan tugas kepada karyawan adalah satu hal. Tapi jika absen sama sekali di tengah tim Anda, itu hal yang berbeda. Tidak ada ruang interaksi dalam banyak pengertian baik saat rapat formal maupun komunikasi informal.
3. Melayani diri Sendiri
Salah satu ciri kepemimpinan dengan gaya seperti ini, adalah menempatkan orang yang menghasilkan uang di atas segalanya.