Ini 4 Alasan Kenapa Harus Tetap Jaga Jarak Saat New Normal

Aturan tersebut berbasis ilmiah, yang disusun oleh para ahli di bidangnya

Protokol kesehatan terkait Covid-19 yang direkomendasikan di berbagai negara tentu saja berdasarkan hasil penelitian. Artinya, semua aturan tersebut berbasis ilmiah, yang disusun oleh para ahli di bidangnya.

Di antara sekian banyak protokol kesehatan yang diterapkan selama masa Pandemi Covid-19, termasuk pada fase New Normal, salah satunya social/phsycal distancing alias menjaga jarak fisik dan sosial.

Kenapa perilaku ini tetap harus dilakukan? Berikut ini alasan-alasan ilmiahnya sebagaimana dikutip dari inverse.com:

Pertama, droplet bisa melalui pernafasan

Ketika seseorang bernafas, berbicara, batuk, apalagi bersin, maka ribuan percik cairan dikeluarkan dari mulut dan hidungnya.

Ukuran percikan itu sangat bervariasi, mungkin ada yang berukuran milimeter bahkan mungkin ribuan kali lebih kecil.

Percikan yang lebih besar tentu saja membawa lebih banyak partikel virus, dan mengendap lebih cepat karena adanya gravitasi.

Percikan yang lebih kecil membawa partikel lebih sedikit namun dapat melayang-layang di udara selama berjam-jam.

Batuk menghasilkan lebih banyak percikan atau droplet yang ukurannya besar-besar. Bahkan bernafas sekalipun menghasilkan percikan cairan, hanya saja lebih sedikit dan kecil-kecil.

Kecepatan cairan percikan meninggalkan mulut dan hidung seseorang juga mempengaruhi seberapa jauh mereka bergerak. Bersin tentu membuat percikan cairan mencapai jarak terjauh.

Kedua, banyaknya jumlah virus

Jumlah virus mengacu pada jumlah salinan virus dalam sebuah sampel (misalnya, pada percikan cairan yang dikeluarkan dari mulut atau hidung seseorang). Jumlah virus dalam sampel pernapasan pasien Covid-19 dapat bervariasi jumlahnya, dari ribuan hingga ratusan miliar per mililiter.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...