Indonesia Terpilih Sebagai Tuan Rumah CDNL-AO Pada 2020

Sekitar 20 negara di seluruh wilayah Asia dan Oceania berpartisipasi

SINGAPURA –  Indonesia terpilih menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan CDNL-AO (Conference of Director National Library Asia-Oceania). Hal tersebut sebagaimana dirilis oleh perpusnas.go.id bahwa CDNL-AO atau Sidang Kepala Perpustakaan Nasional se-Asia dan Oceania yang pada tahun ini bertempat di The National Library Board (NLB), Singapura menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah berikutnya yaitu pada tahun 2020 mendatang (21/2).

Sekitar 20 negara di seluruh wilayah Asia dan Oceania berpartisipasi dalam pertemuan ini meliputi Australia, Bangladesh, Bhutan, China, Fiji, Indonesia, Iran, Japan, Korea, Malaysia, Maldives, Mongolia, Myanmar, New Zealand, Papua New Guinea, Philippines, Qatar, Singapore, Thailand, Viet Nam.Pada sidang tersebut, dibahas bagaimana rencana serta peran strategis perpustakaan di negara Asia dan Oceania 40 tahun ke depan.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando memberikan pandangan bagaimana Perpusnas Republik Indonesia menghadapi isu-isu serta menjalankan program strategisnya. “Salah satunya dengan implementasi perpustakaan berbasis inklusi sosial serta implementasi big data untuk layanan perpustakaan yang lebih baik,” ungkapnya.

Ia menjelaskan dalam forum internasional tersebut, bahwa tujuan negara salah satunya adalah mencerdaskan bangsa. Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang memiliki kewenangan mengatur urusan pemerintahan dari pusat hingga ke daerah di bidang perpustakaan. Saat ini, Indonesia memiliki 164.576 Perpustakaan yang menempatkan Indonesia sebagai perpustakaan terbanyak kedua di dunia setelah India.

(Foto: perpusnas.go.id)

Menghadapi era industri 4.0 dan Society 5.0, Perpusnas mengembangkan perpustakaan digital melalui iPusnas yang merupakan aplikasi di perpustakaan dimana pengguna dapat membaca dan berinteraksi dengan orang-orang seperti halnya di media sosial. Aplikasi ini menggunakan Digital Right Management yang memungkinkan penulis, penerbit, dan pembaca untuk saling terhubung dan menciptakan ekosistem teknologi untuk beradaptasi dengan  di era industri 4.0 dimana artificial intelligent dan big data sangat penting. Sampai sekarang iPusnas memiliki lebih dari 40.000 judul dan 600.000 eksemplar dan sangat aksesibel bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Kepala Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti turut menyampaikan, Perpusnas akan terus mendekatkan layanan ke masyarakat dan memberikan bimbingan, serta berusaha mengubah citra Perpustakaan melalui ide-ide kreatif dalam mendekatkan perpustakaan ke masyarakat.

Sidang CDNL-AO menghasilkan banyak sekali penawaran-penawaran kerjasama yang ditawarkan, salah satunya adalah China Silk Belt InitiativeChina Silk belt initiative merupakan program rintisan China untuk menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa, inisiatif ini telah berubah menjadi slogan yang luas untuk menggambarkan hampir semua aspek keterlibatan Cina di luar negeri.  Belt and Road, atau yi dai yi lu, adalah “jalan sutra abad ke-21,” yang terdiri dari “sabuk” koridor darat dan “jalan” maritim dari jalur pelayaran. Dari Asia Tenggara ke Eropa Timur dan Afrika, Belt dan Road mencakup 71 negara yang menyumbang separuh populasi dunia dan seperempat dari PDB global.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...