Indonesia Punya 4,4 Juta IKM Berpotensi Jadi Pasar Startup

Saat ini di Indonesia memiliki sekitar 4,4 juta unit usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berpotensi menjadi pasar bagi para startup nasional.

Karena itu, saat ini Kementerian Perindustrian tengah menjalankan program-program penguatan bagi IKM melalui dukungan teknologi, antara lain lewat program Startup4industry.

Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, sektor IKM dapat menjadi untapped market bagi para startup.

“Saat ini kami mengusung lima sasaran transformasi teknologi bagi IKM, yaitu e-Smart IKM, Smart Sentra, Smart Material Center, Smart Packaging Center, dan Smart IKM,” papar Gati dalam acara Pra-Konferensi Indonesia Partner Country Hannover Messe, 2021 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Rabu 7 April 2021 lalu.

Tema pra-konferensi, “Tech Startup for Making Indonesia 4.0”, juga bertujuan untuk menampilkan berbagai kebijakan dan capaian dalam mengimplementasikan Industri 4.0 dengan solusi teknologi dari tech startup Indonesia.

Dalam acara tersebut, Muhammad Ali Fikri, CEO PT Machine Vision Indonesia yang merupakan peserta program Startup4Industry angkatan pertama, menceritakan dirinya saat ini tengah memanfaatkan IoT dan AR/VR menuju Industri 4.0 serta membantu perusahaan, khususnya manufaktur, untuk menyediakan informasi yang bermanfaat guna meningkatkan proses produksi.

Sementara itu, Co-Founder PT MSMB, Bayu Dwi Apri Nugroho, juga sedang mengembangkan machine learning untuk menerjemahkan data kondisi lahan secara real time yang terhubung dengan aplikasi yang bisa diunduh melalui perangkat telepon pintar.

Sementara Indarto Neura, CEO PT Neurabot juga sedang menerapkan teknologi Industri 4.0 yang diimplementasikan di bidang kesehatan. Teknologi laboratorium digital merupakan solusi untuk bisa screening penyakit dengan cepat.

Neurabot sendiri merupakan salah satu konsorsium untuk penanganan Covid-19 dengan menggunakan data CR-Scan untuk mendeteksi adanya virus sebagai screening awal.

Huda Nurul Laily, Vice President Marketing dan Sales PT Dua Empat Tujuh (Solusi 247), menceritakan perusahaannya tengah berupaya membangun talent bangsa dengan memperkenalkan teknologi pengolahan data ke perguruan tinggi di Indonesia.

Laily berharap ke depan akan lebih banyak talent yang memiliki kompetensi dalam mengolah big data.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...