Hitung Jumlah Ikan dengan Teknologi Image Recognition
Kini, kita tak akan pusing lagi menghitung berapa jumlah ikan yang kita tangkap
Kini, kita tak akan pusing lagi menghitung berapa jumlah ikan yang kita tangkap. Sebab, sudah ada teknologi yang mampu menghitung jumlah ikan secara otomatis lewat teknologi image recognition. Teknologi ini sedang dikembangkan oleh Yanmar Marine Systems Co., Ltd. (YMS).
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam budidaya ikan, mengetahui jumlah ikan dalam setiap jaring adalah hal yang penting guna mengontrol volume produksi dan jumlah pakan.
Baca juga: Teknologi di Mata Miliarder dan Orang Biasa
Sejauh ini, terutama dalam beberapa tahun terakhir, sebagai upaya mewujudkan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, kapal penangkap ikan wajib memberikan laporan yang akurat tentang jumlah anak ikan yang tertangkap, khusunya ikan tuna bluefin, yang biasanya digunakan untuk pembibitan di tempat usaha tani ikan.

Namun, metode yang digunakan saat ini cukup memakan waktu dan tenaga karena mengharuskan proses penghitungan jumlah ikan yang tertangkap secara manual dan penghitungan citra di bawah air secara visual ketika memindahkan ikan ke jaring akuakultur.
Menjawab tantangan ini sekaligus mendukung industri budidaya perairan, YMS mengembangkan Automated Fish Counting System yang digadang-gadang dapat secara signifikan memangkas waktu yang dibutuhkan untuk menghitung jumlah ikan.
Dalam penerapannya, YMS akan memadukan teknologi image recognition dan teknologi processing dalam satu sistem terintegrasi yang terdiri dari hardware, seperti kamera bawah air dan komputer image processing.
Baca juga: Hanya Lulus SMA, Pria ini Mampu Ekspor Teknologi
Dalam kondisi optimal, sistem ini berhasil menghitung tuna dengan akurasi lebih dari 98%. Ke depan, dengan sistem ini YMS ingin berkontribusi pada efisiensi yang lebih baik dan pengembangan industri perikanan dan budidaya perairan dengan cara mengurangi biaya pakan, memangkas waktu kerja, dan memfasilitasi pelaporan hasil tangkapan yang akurat.
Mulai dipasarkan di Jepang pada bulan April ini, sistem ini membekal konfigurasi standar berupa kamera bawah air (termasuk kabel video), onboard monitor, komputer untuk image processing, dan software.