Hidup itu Bagaikan Gelombang
Sekali-kali Anda perlu dicoba dan diberikan ujian oleh Tuhan. Untuk apa?
Seni hidup itu ada pada keanekaragaman. “Keanekaragaman adalah sumber kebahagiaan,” ujar Aphra Behn, penulis dari Britania Raya (1640-1689). Anda akan bosan jika hidup Anda selamanya bersama lelaki, demikian juga sebaliknya. Sekali-kali Anda perlu teman wanita, demikian juga sebaliknya.
Jadi, hidup itu tak harus lurus-lurus saja. Hidup itu bagaikan gelombang; kadang naik kadang turun; kadang lurus kadang terjal. Dalam berakhlak, kelurusan itu sangat penting. Tapi, dalam seni hidup, perlu yang namanya keanekaragaman. Tanpa itu, hidup akan terasa hambar.
Demikian jalan garis hidup Anda. Janganlah Anda berharap akan mulus-mulus saja. Sekali-kali Anda perlu dicoba dan diberikan ujian oleh Tuhan.
Untuk apa?
Untuk kemantapan iman Anda sendiri, tentunya untuk kesuksesan hidup Anda. Sebab, hidup tanpa ujian seperti seorang anak belajar tanpa pernah mengikuti UTS [Ujian Tengah Semester] atau UAS [Ujian Akhir Semester]. Tidak akan ada peningkatan dan kenaikan kelas.
Betul kata Konfusius, filsuf dari Tiongkok [551 sm-479 sm] bahwa permata tak akan bisa diasah tanpa gesekan. Begitu pula manusia, tak ada yang sempurna tanpa cobaan.
Bahkan, menurut Walter Bagehot, ekonom dari Inggris [1826-1877], cobaan itu adalah sebuah kebaikan. “It is a good to be without vices, but it is not good to be without temptations,” ujar Walter. Artinya, adalah baik tanpa keburukan, tetapi tidak baik tanpa cobaan.
Dus, berbanggalah pada ujian atau cobaan. Berterima kasihlah pada mereka. Ujungnya, bersyukurlah pada Tuhan karena mau memperhatikan Anda dengan ujian atau cobaan-Nya. Tanpa itu semua, Anda akan menjadi orang yang terasing di mata Allah. Nabi saja mendapat banyak ujian, kenapa Anda menolaknya yang hanya manusia biasa. Nabi yang tidak berdosa saja perlu diuji, kenapa Anda yang penuh dosa merasa jengkel pada Tuhan ketika ujian itu tiba.
Jadilah manusia yang banyak bersyukur, salah satunya dengan menerima fakta bahwa hidup itu bagaikan gelombang. Tidak selamanya Anda di atas, adakalanya Anda berada di bawah suatu saat. Tidak selamanya Anda menjadi miskin, suatu kali Anda bisa menjadi kaya jika banyak berdoa, berusaha, dan bekerja keras. Sebaliknya, tak selamanya Anda akan kaya dan sukses, suatu saat masa kegelapan akan menghampiri Anda. Saat itulah Anda harus siap menyambutnya karena sebagai suatu bentuk kasih sayang-Nya.
Sekali lagi, hidup itu bagaikan gelombang. Cobalah Anda pergi ke tepi pantai dan lihatlah air di lautan. Anda pasti akan dibuat takjub ketika gelombang besar bertalu-talu menghantam lautan karena dorongan angin yang kencang. Anda akan melihat keindahannya di situ. Dan keindahan lautan, memang terletak pada gelombangnya. Meski menakutkan oleh sebagian orang, tetapi semakin tinggi gelombang itu akan semakin terlihat indah. Namun, bukan gelombang akibat tsunami. Tapi, gelombang biasa karena dorongan angin kencang.
Dus, nikmati saja hidup ini sambil terus berdoa dan berusaha. Sebab, hidup ini bagaikan gelombang.