Hidroponik, Solusi Ketahanan Pangan Orang Kota Saat Pandemi
Mampu menopang kebutuhan pangan sehari-hari secara mandiri
Masyarakat perkotaan pada umumnya mendapat suplai kebutuhan pangan dari daerah-daerah sekitar. Tapi pada masa pandemi Covid-19 mobilitas terhambat. Sistem hidroponik ternyata menjadi solusi ketahanan orang kota di masa pandemi.
Hal itu terungkap pada diskusi di Tani Center IPB University yang bertema “Tren Hidroponik Menjadi Solusi Ketahanan Pangan di Masa Pandemi bagi Masyarakat Urban”.
Hidroponik dapat menjadi solusi bagi masyarakat perkotaan untuk menopang kebutuhan pangan sehari-hari secara mandiri, bahkan mereka bisa meraup keuntungan ekonomi.
Dr Hermanu Triwidodo, Kepala Tani Center IPB University menyebut, pelayanan Tani Center IPB University pernah beberapa kali mendapatkan klien yang ingin berkonsultasi seputar hidroponik.
Menurut dia, setiap subyek memiliki cara pandang berbeda mengenai sasaran target dan peluang dari hidroponik.
Setidaknya ada tiga subjek yang selama ini menjadi klien dari Tani Center yakni, masyarakat miskin kota, masyarakat kelas menengah dan masyarakat agribisnis.
“Awalnya, orang bertanam dengan sistem hidroponik sekadar mengisi waktu ketika banyak waktu di rumah di masa pandemi, tapi akhirnya menjadi hobi, apalagi kemudian sayuran tidak harus beli,” kata Triwidodo.
Menurutnya, selain menghasilkan keuntungan bagi masyarakat kota, kegiatan bertani hidroponik juga menjadi wahana pembelajaran bagi anak-anak karena menimbulkan empati bahwa menghasilkan sayur itu ternyata membutuhkan proses. Baca juga >>
Pelayanan Tani Center IPB sendiri bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk perbankan, dalam rangka meningkatkan peranan pelayanan pertanian. Sehingga pengetahuan pertanian dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Menurut Triwidodo, kalangan yang mau terjun ke bisnis hidroponik sebetulnya bukan karena malas ke lahan pertanian konvensional atau takut kotor, mereka justru memiliki jiwa merdeka sebagai petani. Berani mengambil risiko dan membuka peluang bisnis sebagai seorang petani.
Ahli hidroponik dari Plant Factory IPB University, Dr Slamet Widodo bahkan menyebut, tren hidroponik telah mampu meningkatkan kreativitas generasi muda untuk mengembangkan perusahaan startup di bidang indoor farming.
Beberapa mahasiswa IPB University juga telah membangun perusahaan startup tersebut. Tren ini digemari karena hidroponik memang dapat memanfaatkan ruang bawah tanah, atap gedung atau ruang khusus untuk pabrik tanaman, bahkan tidak memerlukan lahan sama sekali. Baca juga >>
Menurutnya, tanaman akan tumbuh dengan baik selama faktor lingkungannya mendukung. Seperti penyediaan media tanam, air dan cahaya yang baik.
“Selama pelaku hidroponik memahami prinsip fisiologis tanaman dengan baik, maka produktivitasnya akan memuaskan,” kata dia.
Sistem hidroponik memiliki kelebihan karena bisa dilakukan di mana saja, bahkan di daerah yang tidak mungkin ditanami sekalipun. Selama diberikan kebutuhan nutrisi tanaman, air, udaranya bagus, pencahayaannya juga cukup bagus, suhunya mendukung maka tanaman akan tetap tumbuh dengan baik.
Keuntungan lain hidroponik yaitu kerangka kerja yang dibutuhkan lebih sedikit karena tidak ada olah tanah. Nutrisi yang digunakan juga sudah terukur dengan sangat persis dan tidak perlu ada perhitungan khusus. Tapi pilihan jenis instalasi penting diperhatikan karena menyesuaikan dengan karakteristik lingkungan. Baca juga >>
“Urban farming ini kian berkembang menjadi konsep plant factory yang lebih canggih. Dengan menggunakan sistem tertutup, parameter tumbuh tanaman dapat dikendalikan dengan mudah. Tidak bergantung faktor lingkungan dan dapat dipanen sepanjang tahun,” tandas dosen IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem tersebut.
#hidroponik #pangan #pandemi