China saat ini tengah menangani kasus wabah Pneumonia misterius yang ditemukan di sebuah daerah bernama Wuhan, ibu kota provinsi Hubei. Oleh karena misterius, wabah yang disebabkan virus korona tipe baru tersebut dinamakan Pneumonia Wuhan.
Kota Wuhan merupakan kota dengan penduduk terpadat di bagian pusat negara China. Memiliki jumlah penduduk sekitar 9,1 juta jiwa. Cukup beralasan jika wabah Pneumonia ini pun sangat meresahkan, apalagi hari-hari ini warga China tengah merayakan Imlek, di mana mobilitas orang yang mudik ke kampung halaman begitu tinggi. Dikhawatirkan, hal ini semakin mempercepat penularan wabah Pneumonia Wuhan ke wilayah-wilayah lain.
Tidak saja bagi China, dunia internasional pun ikut-ikutan khawatir. Hal ini sangat beralasan, mengingat penyakit misterius yang hingga saat ini telah mengakibatkan dua warga China meninggal tersebut sudah menyebar ke luar China, yakni ke Thailand (2 kasus) dan Jepang (1 kasus). Penyebaran terjadi karena adanya kontak pengidap penyakit yang berasal dari Wuhan.
Pemerintah China mengakui adanya 17 orang yang kembali terinfeksi virus korona ini, juga penemuan 62 kasus pneumonia dengan 3 pasien di antaranya mengalami sakit serius. Namun para peneliti Inggris mengestimasi jumlah kasus pneumonia di Wuhan sesungguhnya telah mencapai 1.723 kasus.
Negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, bahkan Amerika sudah memberi sinyal kewaspadaan yang tinggi terkait hal ini. Mereka mengantisipasi penyebaran wabah Pneumonia.
Kementerian Kesehatan RI sendiri sudah melakukan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan di bandara dan pelabuhan antar negara jika sedang melakukan perjalanan.
Pneumonia Wuhan bisa dikenali dengan tiga gejala utama yang perlu diwaspadai, pertama demam karena radang di jaringan paru, kedua batuk baik kering atau berdahak dan ketiga kesulitan bernapas.
Bagaimana cara mencegahnya?
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari wabah pneumonia ini:
Pertama, rutin mencuci tangan
Mencuci tangan adalah bagian dari Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dengan efektivitas yang cukup tinggi. Mencuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum Anda memegang mulut, hidung dan mata terutama setelah tangan Anda bersentuhan dengan fasilitas publik.
Cuci tangan disarankan menggunakan air yang mengalir dan sabun, serta membilasnya selama sekitar 20 detik. Keringkan dengan handuk kering atau tisu. Anda juga bisa mengganti cuci tangan dengan memakai handrub berkandungan alkohol 70-80 persen.
Kedua, menutup mulut dan hidung dengan tisu saat bersin atau batuk
Selain itu, gunakan masker saat Anda mengalami masalah saluran pernapasan, lalu mintalah bantuan pada pelayanan kesehatan terdekat.
Ketiga, menjaga gaya hidup sehat
Caranya adalah, memakan makanan yang sehat dan bersih, beristirahat yang cukup, serta mengonsumsi asupan nutrisi yang seimbang karena pneumonia berkaitan juga dengan imunitas Anda. Kalau imunitas baik, maka Anda tidak akan mudah tertular.
Keempat, lebih baik hindari merokok
Apabila Anda mengalami gejala pneumonia, lebih-lebih ketika usai bepergian ke tempat tertentu, segeralah meminta pertolongan rumah sakit terdekat.
Wabah pneumonia tidak perlu disikapi dengan panik, namun kita tetap harus waspada menyikapinya, yaitu dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Dan yang paling utama adalah meminta perlindungan kepada Allah Swt, karena penyakit apapun sejatinya merupakan kehendak dari-Nya. Salah satunya dengan memperbanyak membaca do’a Allahumma yaa syafiyal amradh.