Indonesia diperkirakan tengah menuju jurang resesi. Resesi adalah kondisi ketika negatifnya aktivitas ekonomi atau minusnya pertumbuhan ekonomi dua kuartal (6 bulan) berturut-turut di tahun yang sama.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik, Indonesia di kuartal pertama mencatat pertumbuhan di angka 2,97 %. Sedangkan di kuartal kedua menurun hingga -5,32%.
Di antara ciri dari resesi ekonomi ialah produk domestik bruto (pdb) negatif, pengangguran meningkat, penjualan ritel menurun, indeks kepercayaan menurun, industri manufaktur menurun, tidak adanya investasi dan daya beli masyarakat menurun.
Beberapa negara yang sudah dikabarkan ikut tumbang di antaranya, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, Singapura, Jepang, Hong Kong, Filipina dan Inggris.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk menjaga ketahanan ekonomi keluarga serta bertahan di tengah resesi ini?
Menjaga Sumber Penghasilan
Sumber penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan perlu dijaga dan dipelihara. Cara menjaganya bisa dengan menjaga performa kerja ataupun usaha yang dilakukan. Mulai dari menjaga kualitas produksi, pelayanan, hingga manajemen dan pengembangan. Evaluasi dan adaptasi menjadi kata kunci untuk menjaga sumber penghasilan ini.
Membuka Sumber Penghasilan Baru
Selain menjaga sumber penghasilan, Anda juga perlu membuka peluang sumber penghasilan baru. Semakin banyak sumber penghasilan, maka cashflow Anda atau pergerakan uang masuk (cash inflow) atau keluar (cash outflow) bisa lebih terjaga. Tidak terjadi lebih besar pengeluaran dibandingkan pemasukan. Mislanya Anda bisa melakukan pengembangan bisnis, menambah skill baru, melakukan inovasi ataupun melihat peluang-peluang dan berkolaborasi.
Membangun Dana Darurat
Dana darurat adalah jenis pos simpanan yang digunakan saat kondisi darurat dan mendesak. Langkah membangun dana darurat hingga 12 kali pengeluaran rutin ini sangat tepat menghadapi kondisi ekonomi yang tak menentu. Entah kehilangan pekerjaan, bisnis melemah, hingga kejadian lain yang tak diinginkan.
Bijak Berbelanja
Berbelanja secara bijak adalah yang mindful. Bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Mampu menahan diri sehingga berbelanja berdasarkan skala prioritas. Jangan sembarangan mengambil hutang ataupun kredit yang beresiko buruk terhadap kondisi keuangan Anda. Namun jika Anda memiliki harta berlebih, belanjakanlah harta Anda agar tumbuh perputaran uang di kelompok kecil dan menengah.
Memilih Produk UMKM
Data dari BPS menyebutkan bahwa Usaha Menengah Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menyerap hingga 117 juta tenaga kerja. UMKM juga bisa menggairahkan roda perekonomian, sehingga UMKM dianggap bisa menyelamatkan Indonesia dari jurang resesi. Maka belanjalah produk lokal dari UMKM kita sendiri. Bergotong royong saling menopang ekonomi sesama bangsa Indonesia, dan itu bisa dimulai dari belanja di warung tetangga atau produk kerabat Anda. Misalnya Anda bisa berbelanja di tqnmart.com.
Semua upaya tersebut, sebagai bagian dari ikhtiar yang disambung dengan bertawakkal kepada Allah. Sehingga bagaimana pun kondisi yang Anda alami, jangan pernah lepaskan ketergantungan diri kepada Allah Swt. Sebab beliau lah yang Maha Mengatur Alam Raya.