Habib Noh, Ulama Sufi di Negeri Singa

Beliau dianggap sebagai salah satu dari tujuh wali yang ada di Singapura

Jika Anda berkunjung ke Singapura, mungkin akan ditunjukkan pada sebuah destinasi wisata religi yang cukup populer di sana, yaitu makam keramat Habib Noh. Letaknya di Bukit Palmer, Palmer Road yang bisa diakses dari pusat kota Singapura dengan menggunakan bus ataupun Mass Rapid Transit (MRT).

Siapakah Habib Noh?

Beliau adalah Sayyid Habib Noh bin Muhammad bin Zain bin Abdul Rahman Al-Habshi, seorang sufi yang lahir pada tahun 1788. Habib Noh dianggap sebagai salah satu dari tujuh wali yang ada di Singapura. Ia dilahirkan di atas sebuah kapal dalam perjalanan dari Palembang ke Penang Malaysia. Kapal itu telah melakukan perjalanan jauh dari Hadramaut (Yaman).

Diceritakan bahwa ketika ia lahir terjadi badai besar. Sebab itu, ayahnya menamainya dengan “Noh” untuk menghormati Nabi Noh (Nuh) dan peristiwa kapal yang menyelamatkan pengikutnya saat banjir bandang terjadi.

Alhabshi artinya negeri Habash atau Habashah, yakni Ethopia. Leluhur Habib Noh berasal dari sana. Sementara Habib Noh besar di Penang, wilayah Malaysia, di bawah perawatan bibinya, Sharifah Seha.

Menurut sejumlah sumber, ayah Habib Noh bekerja sebagai pejabat istana di bawah Sultan Ahmad Tajuddin Halim Shah II, kesultanan Kedah. Ketika istrinya meninggal, ia menikah dengan Ku Pahmah, janda dari Sayyed Yassin Al-Anggawi yang terbunuh di kapal ketika Siam menyerang Kedah pada tahun 1821, dan setelah menikah, keluarga itu pindah ke Penang.

Perjalanan Habib Noh

Pada tahun 1819, Habib Noh diundang oleh Habib Salim bin Abdullah bin Sumayr, seorang sufi Naqshabandi dari Hadramaut, untuk menetap di pelabuhan perdagangan Singapura yang baru saja dibangun. Habib Noh kemudian menjadi tokoh yang berpengaruh dan sangat dihormati di komunitas Muslim Singapura dan sekitarnya.

Beliau kerap melakukan perjalanan dakwah di seluruh Malaya, mengajarkan ajaran Islam kepada umat. Habib Noh dikenal dengan sikap belas kasihnya, terutama kepada anak-anak, khususnya anak yatim. Beliau sering membagi-bagikan kepada mereka uang dan permen.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...