Gula-gula Bisnis Kopi, Apa yang Perlu Disiapkan?

Tahun ini saja diperkirakan pasokan kopi diprediksi mencapai 795 ribu ton

Berjualan kopi, melalui coffee shop maupun online saat ini menjadi bisnis yang sangat menggiurkan di Indonesia. Menurut data, tercatat konsumsi kopi orang Indonesia tumbuh rata-rata 8,22 persen per tahun dari tahun 2016-2021.

Pasokan kopi di Indonesia masih sangat berlimpah. Tahun ini saja diperkirakan pasokan kopi diprediksi mencapai 795 ribu ton, sementara konsumsi baru hanya 370 ribu ton, jadi surplus sekitar 425 ribu ton.

Bagaimana dengan nilai pasar bisnis coffee shop di Indonesia? Data mengatakan, diperkirakan bakal mencapai Rp4,8 triliun setiap tahun. Angka ini didapat dari asumsi jumlah coffee shop atau kedai kopi yang ada di Indonesia.

Asumsi penjualan rata-rata per coffee shop sebanyak 200 gelas per hari dengan harga rata-rata kopi Rp22.000 per gelas. Sementara jumlah kedai kopi di Indonesia ada sekitar 3.000 outlet pada akhir 2019. Ini baru menghitung keberadaan coffee shop di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Baca juga >>

Dalam sepuluh tahun terakhir, pergi ke kafe atau ngopi telah menjadi gaya hidup masyarakat urban, terutama anak-anak muda. Bahkan kopi yang di zaman dulu hanya identik dengan minuman laki-laki sekarang tidak lagi. Banyak perempuan yang maniak kopi.

Tentu, mereka bukan sekadar menikmati kopi, coffee shop akhirnya juga menjadi tempat nongkrong yang asyik dengan koneksi internet gratis.

Tren minum kopi pada akhirnya menjadi peluang bisnis beromzet besar. Tapi terjun di dunia bisnis ini tidak semudah yang dibayangkan.

Berikut ini hal apa saja yang harus diperhatikan ketika merintis bisnis coffee shop, utamanya terkait manajemen biaya, sebagaimana dilansir Foodizz:

1. Persiapkan jualan cepat

Semakin panjang persiapan untuk menjual menu maka akan membuat biaya operasional semakin bengkak. Karena itu, saat sudah menemukan ide segerakan untuk membuat produk lalu rilis agar cepat terjual.

Persiapkan bahan olahan sebelum coffee shop mulai operasional. Lakukan kajian lalu review ulang menu-menu yang dijual.

Mempersiapkan untuk jualan cepat membuat usaha Anda lebih hemat biaya operasional.

2. Gunakan teknologi

Teknologi terbukti mampu mengurangi biaya operasional. Misalnya, konsumen cukup memesan dengan memindai barcode di meja lalu melakukan pemesanan lewat handphone, dan tinggal tunggu pesanan datang. Baca juga >>

Artinya, coffee shop tidak perlu membayar pelayan untuk mengantarkan daftar menu dan mencatat pesanan. Jika coffee shop punya banyak cabang, biaya untuk gaji pelayan menjadi lebih hemat.

3. Desain dan layout

Desain dan layout coffee shop menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Karena itu, pastikan dalam mengelola coffee shop ruangan dan desain lebih efisien. Selain itu, pastikan tidak mengganggu kinerja karyawan, desain tidak memperumit dari sisi operasional.

Salah membuat desain bisa saja membuat coffee shop malah membutuhkan banyak tenaga kerja.

Misalnya, desain dapur dan bar bisa digabungkan sehingga karyawan bisa mengerjakan beberapa bagian sekaligus. Saat jam sepi cukup 1 hingga 2 karyawan saja yang bekerja di bar dan dapur.

4. Furniture berkualitas

Dalam coffee shop biasanya ada benda-benda yang sering digunakan seperti meja kursi dan alat-alat lain. Tapi sering pemilik usaha berpikir ulang ketika akan membeli alat yang berkualitas karena harganya yang tinggi.

Padahal jika dihitung-hitung, biaya keseluruhan akan lebih murah karena menjamin kualitas produk yang lebih bagus, umur pakai yang lebih panjang dan biaya service juga lebih rendah karena punya daya tahan yang lama pada saat digunakan.

Bagaimana, Anda tertarik membuat coffee shop?

#kopi #coffeeshop #bisnis

Baca Lainnya
Komentar
Loading...