Generasi Z, Bisnis dan Teknologi Digital

Indonesia tengah berada dalam bonus demografi

Sensus penduduk tahun 2020 menggambarkan demografi Indonesia banyak mengalami perubahan dari hasil sensus satu dekade sebelumnya. Indonesia tengah berada dalam bonus demografi.

Menurut hasil sensus 2020, jumlah penduduk Indonesia mayoritas adalah gabungan Generasi Z (Gen Z) dan Generasi Milenial. Total penduduk Indonesia yang sebesar 270 juta jiwa, 27,94% nya masuk kategori Gen Z, sedangkan milenial sedikit dibawahnya, sebesar 25,87%.

Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi yang akrab dengan kemajuan teknologi, tidak seperti dua generasi sebelumnya (Gen X) yang pada masanya masih sering mengalami sensasi rumah tanpa listrik, tanpa telpon. Gen X kalau buat janji tidak bisa memberi kabar seperti sekarang, on the way (otw), meskipun kadang otw juga berarti sedang bersiap.

Pandemi Covid-19 membuat percepatan transformasi digital. Kehadiran teknologi infokom memudahkan kita berbagi banyak hal secara real time. Dunia bisnis pun untuk berkembang pesat ‘wajib’ mengoptimalkan tekologi digital.

Baca juga: Kamu Wajib Tahu Digital Adalah Normal Baru

Gen Z hidup dalam situasi yang serba ‘jelas’ atau transparan. Siapa diri kita, dengan sangat mudah diketahui. Prinsip kehati-hatian dalam bertindak di dunia maya perlu dibiasakan. Menjaga reputasi (harga diri). Kata pepatah, “Sekali lancung ke ujian, seumur hidup akan tidak dipercaya”. Bahasa anak sekarang rekam jejak digital.

Dunia bisnis sangat adaptif dengan perkembangan teknologi digital. Termasuk untuk menjalin kemitraan. Orang yang ingin berkongsi dengan mudah mengecek jejak digital Anda. Begitu juga sebaliknya, Anda bisa bisa cek reputasinya rekan bisnis melalui jejak digital.

Ada beberapa prinsip dasar yang perlu dimiliki agar bisnis Anda berkesinambungan.

Baca juga: Bertransformasi Digital Apa Yang Harus Dilakukan

Memang kita tak boleh menghukum orang atas masa lalunya (siapa tahu ke depan sudah tobat), namun itu adalah data pertama yang bisa kita dapatkan. Prinsip pertama, Anda harus memandang pentingnya ketrampilan dan pendidikan. Jika kompetensi Anda mudah ditemui di dunia digital, Anda sudah pada langkah yang tepat.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...