Fugaku, Superkomputer Terkuat di Dunia, Mulai Beroperasi

Kini telah beroperasi penuh dan akan terbuka untuk penggunaan bersama

Fugaku, superkomputer paling kuat di dunia yang berasal dari Jepang, telah diaktifkan dan mulai beroperasi. Teknologi ini merupakan kerjasama antara lembaga penelitian ilmiah Jepang, Rikagaku Kenkyujo (RIKEN) atau Institute of Physical and Chemical Research, dengan pengembang IT multinasional Fujitsu.

Pada Juni 2020, di antara TOP 500 superkomputer cepat lainnya Fugaku dianggap sebagai yang terkuat di dunia mengalahkan IBM’s Summit yang memegang gelar tersebut sejak November 2018 dan mengungguli kinerjanya hingga hampir 300 persen.

Baca juga: Kejar Target, Blue Bird Fokus pada Pengembangan Teknologi

Dengan fakta tersebut, Fugaku sangat cocok untuk melakukan simulasi beresolusi tinggi, berskala besar dan berdurasi panjang di berbagai bidang penelitian karena memiliki kinerja yang luar biasa, yaitu 442 petaflop kekuatan pemrosesannya.

Hebatnya, teknologi ini tidak sulit untuk dioperasikan karena memang dirancang agar dapat digunakan semudah mungkin. Perangkat ini didesain agar tetap bisa menjalankan aplikasi sederhana seperti Microsoft Word atau PowerPoint.

Karena itu, Fugaku ditujukan untuk semua kalangan. Siapapun bisa mengaksesnya dengan mudah baik oleh para peneliti, dokter, teknisi dan sebagainya.

Kini, superkomputer tersebut telah beroperasi penuh dan akan terbuka untuk penggunaan bersama. Proyek yang bisa menggunakan kecanggihan Fugaku akan dipilih oleh Research Organization for Information Science and Technology (RIST). Jadi, tidak sembarangan memakainya, harus melalui proses seleksi. Dari sekian pelamar, telah terpilih 74 proyek untuk bisa menjalankan teknologi ini mulai April 2021.

Terlepas dari semuanya itu, kehadiran Fugaku telah menandai pencapaian signifikan bagi industri komputasi Jepang, mematahkan dominasi Amerika Serikat (AS) dan China selama 9 tahun dalam hal superkomputer tercepat di dunia.

Baca juga: Teknologi Deepfake Bisa Hidupkan Orang Mati

Pada 2011, K atau Kei jadi superkomputer terakhir Jepang yang menduduki puncak di daftar teratas dan saat ini telah digantikan Fugaku.

“Saya berharap Fugaku akan dihargai oleh orang-orang karena dapat melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh pendahulunya, K, termasuk artificial intelligence (AI) dan big data analytics,” kata Presiden RIKEN, Hiroshi Matsumoto.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...