Followers di Twitter Bakal Ditarik Bayaran untuk Konten Eksklusif
Meliputi buletin, video, penawaran atau diskon khusus bagi pelanggan
Twitter mengumumkan bakal meluncurkan fitur ‘super follow’ yang memungkinkan pengguna mengenakan biaya kepada followers untuk mengakses konten eksklusif. Rencananya fitur tersebut terpasang akhir tahun ini.
Langkah ini dilakukan saat Twitter keluar dari periklanan untuk menemukan lebih banyak cara menghasilkan uang, baik untuk Twitter sendiri maupun untuk penggunanya yang paling produktif.
Konten eksklusif adalah materi yang tidak ditampilkan kepada pengikut reguler mereka. Meliputi buletin, video, penawaran atau diskon khusus bagi pelanggan.
Pengguna akan membayar biaya berlangganan bulanan untuk mengakses konten eksklusif tersebut.
Pengguna Twitter, juga para investor Twitter, telah lama meminta untuk meluncurkan model berbasis langganan. Hal ini karena semakin banyak konten kreator dan influencer internet yang menggunakan alat seperti Patreon, Substack dan OnlyFans untuk menghasilkan uang dari popularitas online mereka.
Dengan berlangganan, Twitter dapat mencari sumber pendapatan yang lebih luas di seluruh dunia, di mana periklanan online saat ini didominasi oleh dua perusahaan, Facebook dan Google.
Twitter masih belum merinci berapa persentase pendapatan yang akan dibagikannya kepada selebriti atau pengguna yang mendaftar pelanggan berbayar.
“Fitur Super Follows memungkinkan kreator dan publishing didukung langsung oleh audiens mereka dan akan mendorong mereka untuk terus membuat konten yang disukai audiens,” kata manajemen Twitter dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip The Guardian.
Selain ‘Super Follows’ Twitter juga akan mengeluarkan fitur baru bernama “Revue” yang memungkinkan orang menerbitkan buletin berbayar atau gratis kepada audiens mereka.
Ada juga “Twitter Spaces”, pesaing Clubhouse yang memungkinkan pengguna berpartisipasi dalam obrolan audio.
Semua fitur itu saat ini masih dalam pengujian dalam format beta terbatas, artinya, belum tersedia untuk umum.
Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini menargetkan pendapatannya untuk tahun 2023 lebih dari USD 7,5 miliar, lebih dari dua kali lipat pendapatan tahun 2020 sebesar USD 3,7 miliar.