Energi Tiga Jari

Rasul gunakan tiga jemarinya kemudian menjilati jari jemari tersebut sebelum mencucinya

Selain sebagai satu-satunya agama yang diakui kebenarannya menurut Allah, Islam juga merupakan agama yang mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh agama lain.

Yakni, bertanggung jawab penuh atas keabsahan bentuk pengabdian ummat terhadap Tuhannya, selalu tanggap dengan segala persoalan yang acap kali menimpa manusia, serta cepat mengatasi dan menjawab segala bentuk permasalahan yang ada di dalamnya. Responsif, respektif dan reaktif.

Islam tidak hanya menekankan tuntunan ubudiah saja, melainkan juga memperhatikan nilai-nilai sosial (mu’amalah) serta sikap atau keadaan seseorang (ahwaliyyah) dalam beretika.

Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari bangun sampai menjelang tidur. Semua diatur dalam tatanan Islam. Termasuk tata cara makan dan minum. Rasulullah Saw telah memberikan suri tauladan terhadap umatnya tentang etika makan yang baik dan benar.

Salah satunya adalah dengan menggunakan tiga jari. Sebuah hadits dari Ka’b bin Malik r.a. berkata, “Rasulullah ketika makan, beliau gunakan tiga jemarinya kemudian menjilati jari jemari tersebut sebelum beliau mencucinya.”

Kenapa Rasulullah ketika makan dengan menggunakan tiga jari? Banyak jawaban untuk memberikan alasan. Diantaranya, dengan tiga jari berarti memperkecil jumlah makanan yang masuk ke dalam mulut setiap suapannya, sehingga lebih mudah mengunyahnya.

Dengan demikian, lambung dan organ pencernaan mampu bekerja secara optimal. Secara geografis, kurma, buah tin, roti yang nota bene-nya adalah jenis makanan yang cukup di makan dengan menggunakan tiga jari merupakan makanan pokok di tanah Arab itu. Berbeda dengan Indonesia. Nasi dicampur sayur berkuah yang tidak mungkin dimakan dengan tiga jari.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...