Enam Syarat bagi Pencari Ilmu
Niat yang sungguh-sungguh semata-mata mengharapkan ridha Allah
Rujukan ilmu pengetahuan berkembang mengikuti perkembangan zaman. Dulu, orang memperoleh ilmu dan pengetahuan melalui kajian yang disampaikan para guru atau membaca buku, kitab dan ensiklopedi.
Bagaimana sekarang? Ternyata banyak orang merasa bisa memperoleh ilmu dan pengetahuan tanpa harus berguru, apalagi bersusah payah membaca buku, kitab, atau ensiklopedi yang tebal-tebal.
Cukup klik “mbah google” dan mencari kata kunci yang akan dipelajari, kemudian baca berbagai halaman tautan, lalu orang sudah merasa cukup berilmu dan berpengetahuan.
Apakah cukup mencari ilmu dengan cara demikian? Tentu saja tidak. Nyatanya, banyak orang sesat pikir dan pengetahuan karena hanya mengandalkan referensi dari “mbah google”.
Nah, untuk itu agaknya penting untuk menengok kembali syarat-syarat bagi pencari ilmu sebagaimana diajarkan dalam kitab klasik Ta’lim Muta’alim karangan Burhanuddin al-Islam al-Zarnuji atau yang dikenal dengan Syekh al-Zarnuji.
Kitab ini dari dulu telah menjadi rujukan bagi pelajar dan pengajar di pondok-pondok pesantren maupun sekolah agama Islam.
Ditekankan dalam kitab ini, yang paling utama dalam mencari ilmu adalah niat. Niat yang sungguh-sungguh semata-mata mengharapkan ridha Allah.
Setelah itu ada enam syarat bagi para pencari ilmu yang disebutkan kitab ini, yaitu:
Pertama, Kecerdasan.
