Empat Cara Menjadi Pribadi Yang Beruntung

Menjadi seorang yang beruntung merupakan harapan setiap orang. Beruntung dalam karir, jodoh, bisnis, pendidikan, rumah tangga dan lain sebagainya. Namun mengharapkan keberuntungan tanpa adanya upaya adalah angan-angan yang bisa merusak kesehatan mental kita.

Setiap muslim sudah seyogyanya berupaya seoptimal mungkin, bekerja keras, berpikir cerdas sekaligus sibuk dalam kebaikan, dan ikhlas dalam menjalankan serta berdoa. Sehingga upaya yang ditempuhnya sebenarnya adalah proses memberuntungkan diri. Lalu upaya seperti apa agar kita menjadi pribadi yang beruntung?

Pertama, menghiasi diri dengan ilmu

Dalam agama Islam, baik laki-laki maupun perempuan wajib menuntut ilmu. Belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tidak terbatas di sekolah ataupun kampus. Namun hal yang paling utama ialah memiliki guru yang membimbing. Sehingga dalam belajar tidak salah niat dan salah arah.

Ilmu menunjukkan jalan dan arah yang benar dalam melakukan sesuatu. Ilmu adalah cahaya menghindarkan dari aneka kegelapan. Dengan ilmu yang bermanfaat kita sebenarnya sedang berproses menjadi pribadi yang beruntung. Allah akan mengangkat derajat seseorang yang beriman dan berilmu dengan beberapa derajat.

Kedua, membersihkan qalbu

Sejatinya, manusia adalah makhluk ruhaniyah yang pusatnya ada di qalbu. Artinya, qalbu ini sangat penting untuk diperhatikan dan diprioritaskan dalam kehidupan. Lalai dalam menjaga kebersihan dan merawat kesehatannya bisa mengakibatkan kesengsaraan hidup. Dari qalbu yang sehat lahir akhlak yang mulia.

Qalbu yang bersih bukan hanya mengantar seseorang menjadi pribadi yang beruntung di dunia, melainkan juga memperoleh kebahagiaan di akhirat. Membersihkan qalbu dengan dzikrullah dari kotoran, debu dan penyakit di dalamnya sudah pasti menyebabkan kita beruntung.

Ketiga, memperhatikan penampilan

Membangun pesan dan kesan yang baik dengan menjaga penampilan mutlak dilakukan jika kita ingin dikenal baik orang lain. Karena tak selalu, orang lain bisa melihat ilmu yang tinggi dan qalbu yang bersih. Maka memperhatikan penampilan diri, mulai dari kebersihan, kerapihan, keharuman perlu diperhatikan.

Bukankah Allah Maha indah dan menyukai keindahan? Ini semua agar pribadi kita diterima, disukai, dipercaya ornag lain dan pada akhirnya keberuntungan-keberuntungan hidup akan berdatangan.

Secara dzahir, penampilan yang baik bisa mencerminkan qalbu yang baik. Jangan sampai muslim dipandang sebagai orang yang jorok, kotor, bau dan tidak tau estetika keindahan dalam berpenampilan. Dengan penampilan yang baik, maka kesan yang baik akan terbangun.

Keempat, memberikan manfaat dan kontribusi

Manusia yang terbaik adalah yang paling banyak memberikan manfaat dan kontribusi. Semakin banyak kebaikan yang kita sebarluaskan maka keberuntungan kita akan semakin luas. Maka perhatikanlah kesibukan kita hari ini.

Fokuslah membangun kebaikan bagi sesama. Ilmu dan wawasan yang luas, qalbu yang bersih, penampilan yang baik, adalah modal agar kita bisa lebih bernilai bagi kehidupan dan kemaslahatan bersama, menjadi rahmat bagi semesta. Dalam hadis disebutkan, Allah akan menolong hamba-Nya selama ia mau menolong saudaranya.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...