Dropshipping, Bisnis Menggiurkan di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 masih berdampak pada perekonomian masyarakat. Bahkan banyak negara saat ini dilanda pandemi gelombang kedua. Ketika vaksinasi sudah dimulai sekalipun, kita tahu butuh waktu lama untuk pemulihan ekonomi.

Menjadi dropshipper merupakan alternatif bagi sebagian orang untuk tetap bertahan di tengah pandemi.

Bisnis dropshipping tidak seperti model bisnis lainnya. Bisnis ini bisa dibilang jenis bisnis termudah untuk dimulai, khususnya pada masa-masa sulit ini. Meski begitu, untuk sukses menjalaninya tentu butuh cara yang tepat.

Dikutip dari fulfillman.com, berikut hal-hal yang harus dilakukan ketika memulai bisnis dropshipping:

1. Memilih Ceruk Pasar dan Platform Penjualan yang Tepat

Penentu terbesar kesuksesan bisnis dropshipping adalah menemukan ceruk pasar yang tepat.

Banyak ceruk pasar yang menguntungkan, tapi kita harus memilih yang bisa kita tembus.

Luangkan waktu untuk menentukan memilih ceruk pasar menguntungkan. Lakukan sedikit riset, bila perlu gali informasi dari yang sudah berpengalaman.

Selain itu, platform dropshipping yang tepat juga menjadi penentu. Kita harus mempelajari berbagai macam platform sebelum memilih yang terbaik.

2. Jual Produk yang Dibutuhkan Konsumen

Pandemi Covid-19 berdampak negatif pada ekonomi. Banyak orang kehilangan pekerjaan. Banyak pemilik bisnis alami kerugian. Artinya, banyak orang tidak mau menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan.

Luangkan waktu untuk meneliti produk yang kira-kira bakal dibutuhkan pada tahun 2021 ini. Misalnya dengan melihat tren pada ceruk pasar yang kita pilih.

3. Hati-hati Pilih Pemasok

Pemasok adalah mitra terbesar kita dalam bisnis dropshipping. Jadi, harus sangat selektif memilih. Kelambanan mereka mengirim barang misalnya, akan sangat mempengaruhi bisnis ini.

Pilihlah pemasok dengan reputasi baik, mereka juga harus memiliki kapasitas untuk berkembang bersama bisnis kita. Jangan sampai ketika pasar kita bertambah luas mereka malah tidak mampu memenuhi permintaan. Dan terpenting, bangun kerja sama yang nyata dengan pemasok.

4. Investasi Situs Web

Beberapa orang ada yang meremehkan pentingnya situs web yang dioptimasi dalam bisnis dropshipping. Sementara bisnis dropshipping saat ini sudah lebih kompetitif. Kita akan bersaing dengan para dropshippers yang mungkin sudah mapan. Situs web yang buruk akan membahayakan peluang kita.

Saat ini, desain web yang simpel sangat direkomendasikan. Pastikan juga situs web mudah dinavigasi, juga cepat. Intinya, berilah kemudahan pelanggan untuk menemukan yang mereka inginkan serta melakukan pembayaran dengan lancar.

5. Melek Pemasaran Digital

Ini tahun 2021. Kita seharusnya sangat melek dalam pemasaran digital. Sudah lewat era orang membuang-buang uang untuk iklan yang tidak produktif. Beriklanlah secara cerdas agar bisnis dropshipping yang dijalankan berhasil dengan baik.

Pemasaran media sosial adalah salah satu cara terbaik untuk saat ini, terutama untuk membangun audiens dan menumbuhkan basis pelanggan dalam bisnis ini.

Pelajari platform media sosial yang diperlukan yang sesuai untuk ceruk pasar. Influencer juga mungkin akan sangat membantu.

6. Bangun Kepercayaan Pelanggan

Ini adalah aspek terpenting dalam bisnis dropshipping, apalagi di tengah pandemi. Jangan sampai kita kehilangan pelanggan awal karena kualitas produk kurang bisa diterima. Sebab itu, dapatkan produk-produk dari produsen terbaik.

Sebaiknya, transparan dan terbuka, misalnya dengan masalah harga. Pelanggan juga bisa dilibatkan tentang perkembangan, baik atau buruk. Beri tahu mereka pada waktu yang tepat bila akan ada penundaan, beri mereka layanan yang mereka butuhkan.

7. Gunakan Otomatisasi

Begitu bisnis ini berkembang, sebaiknya gunakan otomatisasi. Otomatiskan sebanyak yang kita bisa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.

Banyak teknologi baru yang bisa membantu mempermudah bisnis ini. Meskipun tidak boleh terburu-buru juga. Lakukan secara terencana dan tahap demi tahap.

Bisnis Dropshipping Menurut Hukum Agama

Lalu bagaimana hukum agama Islam melihat bisnis dropshipping?

Lembaga fatwa Darul Ifta di Mesir pernah membahas masalah ini. Seseorang bertanya tentang hukum orang yang mengaku dirinya pedagang, padahal barang dagangannya tidak berada pada dirinya. Ini seperti yang dijalankan dalam bisnis dropshipping.

Menurut lembaga fatwa ini, bisnis dropshipping alias menjual barang yang tidak dimiliki, sah hukumnya. Model bisnis ini dikiaskan pada praktek akad salam atau jual beli salam.

Praktik ini diperbolehkan menurut syariat berdasarkan dalil Alqur’an, hadits dan ijma’ ulama.

Allah Swt. berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya,” (QS. Al-Baqarah: 282).

Ibnu Abbas ra. berkata bahwa turunnya ayat ini adalah untuk menjelaskan akad salam.

Rasulullah Saw. juga pernah suatu hari, ketika beliau datang ke Madinah. Pada saat itu penduduk Madinah biasa memesan kurma dalam masa satu atau dua tahun. Beliau bersabda,

“Barangsiapa yang ingin memesan kurma, hendaknya ia memesan dalam takaran, timbangan, dan kurun waktu tertentu (yang harus diketahui oleh kedua belah pihak),” (HR. Muttafaq Alaihi).

Ibnu Mundzir dalam Al-Ijma’ juga memperbolehkan akad tersebut. Begitu pula dengan Ibnu Qudamah seperti yang tertulis dalam kitabnya Al-Mughni.

Dalil-dalil di atas, membolehkan akad jual beli semacam ini dengan syarat harus penjual harus menjelaskan karakteristik barang kepada pembeli dengan detil meski barang tidak berada pada penjual saat itu.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...