Di Balik Istilah IPTEK dan IMTAQ Buatan BJ. Habibie

Presiden RI ke-3 itu adalah seorang ilmuwan yang banyak jasanya

JAKARTA – Dalam acara di salah satu TV Nasional Rabu (11/9) malam, Najwa Shihab selaku tuan rumah Mata Najwa mengundang dua tokoh yang merupakan sahabat dekat Pak Habibie. Pertama Prof. Dr. M. Quraish Shihab dan Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie.

Prof. Quraish yang akrab disapa Abi Quraish menuturkan bahwa presiden RI ke-3 itu adalah seorang ilmuwan yang banyak jasanya.

“Pak Habibie itu ilmuwan dan Tuhan tidak mencabut ilmu di dunia ini kecuali dengan mewafatkan ilmuwan. Jadi kita mengharap mudah-mudahan ada dari generasi muda yang bisa mengikuti jejak pak Habibie Ilmuwan sekaligus yang memberikan perhatian yang besar kepada agama,” ucap ulama tafsir kebanggaan Nusantara itu.

Bahkan, Pendiri Pusat Studi Al Qur’an tersebut mengaku tidak dapat melupakan jasa dari bapak bangsa yang semasa hidup atas karyanya di bidang teknologi pesawat dijuluki Mr. Crack tersebut.

“Saya pribadi tidak dapat melupakan pak Habibie dan itu saya catat pada akhir kitab tafsir Al Misbah. Kitab tafsir Al Misbah tidak mungkin akan wujud, kalau pak Habibie tidak menugaskan saya ke Mesir,” sambung Abi Quraish.

Sedangkan Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie menceritakan bagaimana peran Pak Habibie dalam teknologi dan agama.

“Pak Habibie pertama kali datang ke Indonesia memperkenalkan istilah IPTEK. Dulu kita tidak kenal IPTEK, hanya ilmu pengetahuan saja. Maka saat memperkenalkannya itu banyak kritik, tapi lama lama menjadi bahasa yang lazim. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh dipisah,” paparnya.

Yang kedua, kata Mantan Ketua MK tersebut, bahwa pak Habibie memperkenalkan istilah IMTAQ.

“Mana ada orang tahu IMTAQ. Kita biasa bicara iman dan taqwa dua hal yang berbeda tapi oleh pak Habibie digabung IMTAQ, dan IMTAQ menjadi bahasa sehari-hari sekarang, jadi pasangan IPTEK dan IMTAQ,” imbuhnya.

Jadi pak Habibie memimpikan sumber daya manusia itu seimbang, penguasaan IPTEK dan kedalaman IMTAQ. Jadi, berkualitas dan berintegritas, tegas Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...