De Zaanse Schans, Kampung Belanda Zaman Doeloe

Sekarang ini menjadi lokasi objek wisata turis melihat budaya asli Belanda tempo dulu

ZAANDAM – Klompen atau bakiak kayu yang biasa disebut selop dalam bahasa Jawa ternyata juga merupakan khas tradisional masyarakat Belanda. Terbuat dari kayu pinus dan dicat warna kuning biasanya. Dipakai oleh para petani dan peternak untuk menutupi kakinya dari kedinginan, karena kondisi cuaca Belanda yang sangat dingin apalagi banyak angin.

Klompen ini dipajang jelas di sebuah perkampungan tradisional di Belanda “De Zaanse Schans” yang sekarang ini menjadi lokasi objek wisata turis melihat budaya asli Belanda tempo dulu.

Memang hampir banyak kesamaan tradisi dan budaya tradisional Jawa di Indonesia dengan budaya di Belanda. Termasuk dari segi bahasa Jawa yang juga sama dengan bahasa Belanda. Contohnya Sepeda sebutannya Pit (fiets), jalan-jalan sebutannya Plesir (plezier), jok sepeda sebutannya Sadel (zadel), kereta api sebutannya Sepur (spoor), lap kain sebutannya Serbet (servet), dihukum sebutannya Setrap (straf), dan Pensil sebutannya Potlot (potlood).

Tentunya kesamaan ini pastilah ada pengaruhnya baik dari belanda sendiri atau dari tradisi Jawa, karena Belanda pernah menjajah Indonesia cukup lama.

Jalan-jalan ke Zaanse Schans bisa ditempuh dengan mobil pribadi atau menyewa bus tour guide. Perjalanan menuju Zaanse Schans bisa ditempuh dari Amsterdam atau Schipol kurang lebih 28 – 30 KM.

Sesampainya di Zaanse Schans para turis akan disambut senang dengan pemandangan indah hamparan danau yang bersih dan kincir angin kayu tradisional yang berjejer rapih. Dari tulisannya saya melihat dibangun sejak tahun 1672 an. Betul-betul sejarah Belanda yang masih menyimpan rasa takjub dengan teknologi memanfaatkan angin dengan kincir dan turbin kayu yang begitu besar pada zaman itu.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...