Dampak Positif Pandemi Corona bagi Planet Bumi
Salah satunya, planet bumi bisa beristirahat sejenak dan bernafas lega
Jika mengutip Alquran Surah Shad ayat 27, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah.”
Maka, kehadiran makhluk Allah Swt bernama Coronavirus ini pasti ada hikmahnya. Tentu saja, hikmah itu ada yang kasat mata, juga ada yang tidak.
Secara kasat mata, meskipun di satu sisi Coronavirus membuat kepanikan, dan mengancam kesehatan umat manusia, serta membuat kemunduran ekonomi dunia.
Tapi di sisi lain, pandemi ini juga membawa hikmah. Salah satunya, planet bumi bisa beristirahat sejenak dan bernafas lega saat udara menjadi lebih bersih serta atmosfer dunia secara keseluruhan menjadi lebih tenang. Ya, karena sebagian besar aktivitas manusia terpaksa dihentikan.
Karena pandemi ini, sebagian besar negara memaksa rakyatnya untuk tinggal di rumah. Pada akhirnya membuat tingkat konsumsi bahan bakar fosil pun menurun. Ini tentu bagus untuk bumi, karena polusi kadar nitrogen dioksida di udara menurun.
Tanpa adanya wabah Covid-19, mungkin sulit untuk melihat kondisi atmosfer bumi seperti saat ini.
Berikut ini gambaran dampak positif pandemi Coronavirus bagi atmosfer bumi di sejumlah negara:
Cina
Coronavirus dimulai dari Wuhan, Cina. Virus itu mulai menyebar dengan cepat di negara itu sejak Desember 2019, pemerintah Cina kemudian melakukan karantina kepada rakyatnya. Keputusan ini membuat penurunan signifikan emisi nitrogen dioksida di Cina.
Berikut ini visualisasi yang diambil oleh satelit NASA, yang menunjukkan berkurangnya polusi udara di Cina akibat karantina Coronavirus:
Italia
Negara berikutnya yang terdampak Coronavirus secara cepat dan parah adalah Italia. Jumlah kasus orang terinfeksi dan kematiannya jauh melebihi Cina.
Orang-orang Italia pun dikarantina dengan segera, agar menekan penyebaran Coronavirus dan agar tidak bertambah korban lebih banyak lagi.
Sebagai pusat industri, Italia memang mengalami penurunan yang sangat signifikan dalam kegiatan ekonomi akibat karantina.
Tapi dampak positifnya, sejak 1 Januari-11 Maret 2020, Italia mengalami penurunan emisi nitrogen dioksida, dan karantina itu ternyata berdampak positif terhadap lingkungan di seluruh Eropa.
Berikut ini visualisasi yang diambil oleh satelit NASA, yang menunjukkan berkurangnya polusi udara di Italia akibat karantina Coronavirus:
Venesia
Negara berikutnya adalah Venesia. Di negeri air tersebut, karantina membuat penurunan lalu lintas kapal.
Terlepas bahwa pandemi ini membuat orang-orang yang menghuninya terdampak secara kesehatan dan ekonomi, tapi bagi bumi dampaknya justru positif.
Di Venesia, kanal-kanal air yang sebelumnya tercemar menjadi jauh lebih jernih dalam beberapa minggu terakhir, sehingga tanah di bawah air pun terlihat. Ini terjadi sejak pandemi Coronavirus berlangsung, yang membuat tidak adanya lalu lintas kapal.
Ini visualisasi kanal air di Venesia yang jernih saat tak ada pengunjung karena pandemi Coronavirus:
Selain udara dan air yang lebih jernih di sejumlah kota besar dan padat, karantina manusia akibat Coronavirus juga membuat lapisan Ozon berangsur-angsur membaik.
Seperti diketahui, lapisan Ozon adalah perisai yang melindungi bumi dari sinar matahari UltraViolet, yang dapat menyebabkan kerusakan pada manusia. Perisai ini telah menipis secara drastis sejak tahun 1970-an, dan mencapai tahap paling buruk pada tahun 1990-an.
Tapi, sejak tahun 2000-an, lapisan Ozon tampaknya telah secara bertahap memperbaiki dirinya sendiri, sehingga meningkat sebesar 1 hingga 3 persen per dekade.
Penurunan polusi udara yang cukup besar karena kebijakan karantina di sejumlah besar negara akibat Coronavirus sangat membantu bumi memperbaiki lapisan Ozon-nya, dan tentu saja ini sangat menguntungkan bagi umat manusia.
Bukankah ini hikmah dari pandemi Coronavirus? Jadi, marilah untuk tetap berprasangka baik (husnuzhan) kepada Allah Swt, yang menciptakan semua makhluk tanpa adanya kesia-siaan.