Dakwah Ramadhan, TIDIM JATMAN Disambut Angin Dingin Amsterdam
Belanda mampu menyulap kekurangan menjadi berbagai kelebihan
AMSTERDAM – Dikenal sebagai Negara Kincir Angin, Belanda atau Netherlands memanfaatkan anginnya dengan membuat banyak kincir untuk menggerakan molen dan menjadi sumber tenaga energi.
Benar-benar inovasi yang sangat brilian dan kreatif, menjadikan masalah bukan halangan untuk maju, seperti merubah penyakit menjadi obat, mengganti kesulitan menjadi sumber kebahagiaan, dan yang terpenting lagi, Belanda mampu menyulap kekurangan menjadi berbagai kelebihan.
Belanda juga dikenal dengan bendungannya yang sangat hebat. Laut pun dibendung menjadi hunian kota, Belanda terus berjuang keras memerangi keterbatasan lahan. Bendungan itu pun dinamakan Dam dalam Bahasa Belanda.
Makanya ada kota Rotterdam dan Amsterdam. Dan ternyata lebih mengagetkannya lagi dana untuk membangun dam-dam itu, tersebut dalam sebuah sumber sejarah, berasal dari Indonesia. Sewaktu dulu Belanda menjajah Indonesia kurang lebih 350 tahun, dengan mengeruk hasil sumber daya alam Indonesia lalu dibawa ke Belanda melalui VOC.
Itulah sekelumit kisah tentang sejarah dam Belanda. Saya ingin menceritakan tentang kedatangan saya di Belanda. Saya Khumaini Rosadi, tiba di Schipol – Amsterdam, ternyata sudah dijemput oleh local staff KBRI Bapak Marzha, sehingga dengan lancar saya melewati imigrasi Belanda.
Turun dari pesawat saya sudah disambut oleh semilir angin yang dingin seakan menusuk sampai ke tulang. Saya lihat di layar android saya menginformasikan suhu di Amsterdam 3 derajat celcius. Mmh., pantas sesaat saya turun dari pesawat bibir saya pun langsung mengering dan pecah-pecah. Padahal sebelumnya di Jakarta normal-normal saja. Mungkin kaget dengan perubahan yang drastis dari Indonesia yang sekarang sedang musim panas, tiba-tiba ke Belanda yang langsung dingin. Ibarat gelas dingin yang dituangi dengan air panas langsung retak dan pecah.