Catat! Ini Talenta-talenta Penting di Era Transformasi Digital
Akan ada lebih dari 97 jenis lapangan pekerjaan baru
Laporan World Economic Forum melaporkan bahwa pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 85 juta lapangan pekerjaan yang hilang tergerus teknologi, khususnya pekerjaan-pekerjaan yang bersifat repetitif atau pengulangan.
Tapi kabar baiknya, berkat kecanggihan teknologi pula diperkirakan pada tahun yang sama akan ada lebih dari 97 jenis lapangan pekerjaan baru yang muncul. Tentu, pekerjaan-pekerjaan itu mensyaratkan kemampuan teknologi kekinian.
Karena itu, dalam konferensi pers tentang “Pengembagan Talenta Digital untuk Percepatan Hilirisasi Ekonomi Digital,” Jumat (13/8) Kementerian Komunikasi dan Informatika menekankan pentingnya sumber daya manusia di bidang transformasi digital, atau yang disebut sebagai talenta digital. Baca juga >>
“Kita tahu, dunia sedang bergerak sangat cepat untuk transformasi digital,” kata Stafsus Menkominfo bidang Pengembangan SDM Dedy Permadi.
Menurut dia, pekerjaan baru yang muncul berkat kecanggihan teknologi kekinian antara lain, ilmuwan data atau data scientist, spesialis big data dan spesialis kecerdasan buatan atau biasa disebut AI.
Saat ini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo memang memprioritaskan talenta digital sebagai salah satu pilar dalam agenda percepatan transformasi digital nasional.
Meskipun, dalam mewujudkan transformasi digital, selain talenta digital, juga diperlukan sinergi dengan infrastruktur telekomunikasi, pemerintahan digital serta ekonomi digital. Baca juga >>
Menurut data yang dipelajari Kementerian, Indonesia setidaknya akan membutuhkan 9 juta talenta digital hingga tahun 2030 nanti.
Untuk itu perlu upaya untuk mencetak talenta-talenta digital di Indonesia dalam beberapa langkah.
Tahap pertama adalah tingkat paling dasar, yaitu berupa literasi digital untuk meningkatkan kemampuan dasar digital masyarakat agar mereka tidak mudah terpengaruh konten negatif.
Kementerian Kominfo mempunyai program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi yang menyasar jutaan peserta dari masyarakat umum.
Tahap kedua, tingkat menengah. Kominfo menyiapkan program Digital Talent Scholarship untuk mahasiswa, masyarakat umum, profesional, guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan hingga aparatur sipil negara.
Melalui program ini, keterampilan dan daya saing masyarakat diharapkan bertambah terutama untuk tingkat teknis. Saat ini Kementerian menyiapkan sekitar 103 tema dalam Digital Talent Scholarship, dan menargetkan 100 ribu lulusan.
Tahap ketiga, tingkat mahir. Pada tahap ini ada program pelatihan Digital Leadership Academy yang merupakan bagian dari Digital Talent Scholarship. Program ini untuk tingkat pimpinan aparatur sipil negara (ASN) maupun swasta.
Pelatihan dijadwalkan berlangsung mulai Agustus hingga November 2021. Kominfo hanya membuka kuota terbatas yakni 300 peserta. Baca juga >>
Nantinya, peserta Digital Leadership Academy akan mengikuti kelas dengan pengajar dari National University of Singapore, Tsinghua University dan Harvard Kennedy School, Harvard University.
#pandemi #transformasi #digital