BRIN Gencar Rekrut Mahasiswa Pascasarjana sebagai Peneliti

Diimplementasikan dalam model Manajemen Talenta Nasional di bidang riset dan inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut bahwa hampir 90 persen penelitian yang di Indonesia saat ini dihasilkan oleh perguruan tinggi. Sisanya oleh lembaga-lembaga penelitian lain.

Kepala BRIN Dr Laksana Tri Handoko mengatakan, mahasiswa pascasarjana merupakan sumber daya manusia utama terkait riset di negara manapun, termasuk di Indonesia.

“Periset di perguruan tinggi menurut standar United Nations Educational, Scientific and Culture Organization bukan hanya dosen tetapi juga peneliti dan mahasiswa pascasarjana,” kata Handoko dalam keterangannya saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI) Depok Jawa Barat, Kamis (12/8).

Berdasarkan fakta itu, menurut dia, saat ini BRIN memiliki banyak skema riset untuk menghasilkan produk inovasi berbasis para periset mahasiswa pascasarjana. Saat ini BRIN tengah gencar merekrut para mahasiswa pascasarjana untuk terlibat dalam riset. Baca juga >>

Pelibatan mahasiswa pascasarjana dalam riset di BRIN diimplementasikan dalam model Manajemen Talenta Nasional di bidang riset dan inovasi.

Dalam model ini, BRIN memberikan ruang khusus bagi mahasiswa pascasarjana, baik di tingkat magister maupun doktor untuk mendapatkan dukungan biaya dan infrastruktur riset untuk penyelesaian tesis atau disertasinya.

Setelah selesai perkuliahan, BRIN juga telah menyiapkan biaya dan infrastruktur riset bagi individu yang telah menyelesaikan jenjang perkuliahan doktor.

Skema yang dibuat BRIN tergolong spesifik karena mencantumkan proyeksi umur bagi masing-masing skema dukungan riset, misalnya dukungan riset untuk tesis ditujukan bagi mahasiswa magister berusia 21- 24 tahun, dan riset disertasi ditujukan pada mahasiswa doktor yang berusia 23-29 tahun.

Selain mahasiswa dalam negeri model ini juga mencakup mahasiswa Indonesia yang sedang studi di luar negeri, begitu pula warga negara asing yang tengah studi di Indonesia.

Mahasiswa doktoral yang telah menyelesaikan disertasinya dengan skema dukungan tersebut, nantinya akan dipekerjakan di BRIN selama 10 hingga 15 tahun sebelum dikembalikan untuk mengabdi di perguruan tinggi. Baca juga >>

Dalam jangka waktu tersebut, para periset akan mendapatkan berbagai pengalaman dan peningkatan kemampuan agar menjadi periset yang matang sebelum kembali ke perguruan tinggi.

Setelah menjadi peneliti yang matang mereka akan didistribusikan ke perguruan tinggi agar menjaga sirkulasi pergantian periset. Selain itu juga agar kreativitas para periset yang telah matang tersebut terus terjaga. Di samping juga untuk melakukan kaderisasi para periset muda.

#brin #peneliti #perguruantinggi

Baca Lainnya
Komentar
Loading...