Berburu “Halal Food” di Myanmar

Banyak kedai atau warung pujasera tetapi not recomended terkait kehalalannya

YANGON – Malam itu (15/5) adalah malam yang begitu cerah, tidak seperti biasanya suhu panas membuat gerah. Sehabis selesai Tarawih berjamaah, saya dan beberapa jemaah mengunjungi satu Jami’ah Muslim Community, yang berada di Mingala Taungnyunt, satu daerah dimana penduduk muslim begitu mendominasi.

Setelah hampir 1 jam lebih kami beramah tamah dengan pimpinan dan para pengurus jami’ah tersebut, yakni sebelum pulang ke wisma Mitra KBRI Yangon, kami berburu sesuatu yang menjadi khas negara ini, yaitu makanan dan minuman tradisional Myanmar.

Salah satu makanan khas tersebut adalah Lepetho (Salad teh) dan Lepeye (Myanmar Tea). Tiba disebuah kedai saya duduk dikursi customer lalu memesan makanan yang dimaksud. Dan ternyata makanan dan minuman tersebut disamping harganya terjangkau, rasanya pun sangat enak dan lezat dan yang terpenting halal.

Sebetulnya banyak kedai atau warung semacam pujasera di daerah dekat saya tinggal selama ini (Wisma Mitra KBRI), akan tetapi not recomended terkait kehalalannya.

Di Indonesia kita harus sangat bersyukur karena sangat mudah sekali mendapati makanan-makanan halal, di warung, resto, atau kedai berjejer dan berseliweran dibanyak tempat, apalagi momen Ramadhan seperti sekarang ini.

“Here (in Myanmar) we must be carefully seeking food, because many many food forbidden to be consumed (haram),” begitu kata Ustadz Zakir salah satu Imam Masjid Al-Muhajirin KBRI Yangon yang dengan sukarela mengantar kami jalan-jalan mencari makanan dan minuman halal.

So, jika anda suatu hari nanti bernasib mengunjungi negara ini, bahkan tinggal dan bekerja disini, harus lebih hati-hati memilah dan memilih makanan, sebab sedikit dan sulit mencari kedai yang berlabel halal.

Komentar
Loading...