Berbuka dan Sahur dengan Halal Food di Belanda. Aman!

Karena populasi muslim di Belanda banyak didominasi oleh muslim asal Maroko

AMSTERDAM – Halal Food bisa diartikan jenis atau bentuknya, bisa juga diartikan cara memperolehnya. Dari segi jenis dan bentuknya sesuai dengan ajaran agama Islam. Umat Islam dilarang makan darah, bangkai, babi, anjing, keturunan dari keduanya (babi dan anjing meskipun bentuknya seperti kambing), binatang buas yang memangsa dengan taring dan kukunya, bangkai, binatang yang disembelih tanpa nama Allah, mati terjepit atau tercekik, dan lain-lain.

Kedua, dari segi cara memperolehnya, bisa jadi halal bentuknya tetapi cara mendapatkannya dengan mencuri, maka makanan itu pun jadi haram hukumnya.

Makanan halal di Eropa, terutama di Belanda tidak perlu diragukan. Ternyata banyak pasar-pasar tradisional di Belanda menyediakan makanan halal untuk umat muslim. Daging ayam, kambing, dan sapi berlogo halal yang disembelih sesuai dengan syariat Islam oleh orang-orang Turki atau Maroko, tersedia banyak di pasar untuk melengkapi sajian menu takjil berbuka dan sahur di Belanda.

Karena populasi muslim di Belanda banyak didominasi oleh orang Muslim asal Maroko. Dan sebagian besar dari mereka juga berdagang di pasar-pasar dan restaurant. Jadi bertambah yakin bahwa daging disembelih dengan cara Islam. Halal, alhamdulillah.

Perintah agama kepada umatnya adalah untuk kebaikan umat itu sendiri. Karena agama mengatur serba-serbi kehidupan umat agar selamat dunia dan akhirat. Termasuk masalah makanan. Dalam al Quran Allah berfirman: “dan makanlah rezeki yang Allah berikan itu dengan cara yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya lah kamu beriman.” (QS. Al-Maidah/5: 88).

Dari ayat di atas bisa diambil pelajaran bahwa rezeki itu banyak macamnya. Bisa berupa kesehatan. Bisa berupa pemahaman. Bisa berupa kekayaan. Bisa berupa jabatan. Bisa berupa keluarga dan pernikahan. Dan tentunya sesuai dengan ayat di atas adalah rezeki berupa makanan.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...