Begini Asal-Usul Hari Raya Idul Fitri

Bagaimana Idul Fitri kemudian menjadi tradisi perayaan umat Islam di seluruh dunia

Jauh sebelum agama Islam datang di jazirah Arab, masyarakat Arab jahiliyah sudah mempunyai dua hari raya yang dinamakan Nairuz dan Mahrajan.

Saat di Madinah, Nabi Saw melarang hari raya tersebut karena kerap digunakan sebagai ajang maksiat seperti pesta pora, menari-nari, sambil meminum minuman keras.

Lalu, Nabi Saw menggantinya dengan dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Bagaimana Idul Fitri kemudian menjadi tradisi perayaan umat Islam di seluruh dunia, berikut fakta-fakta sejarahnya!

Hari Raya Orang-orang Persia

Nairuz dan Mahrajan, meskipun sudah menjadi hari raya orang Arab jahiliyah selama berabad-abad sebelum Islam datang, sebetulnya merupakan tradisi atau kebudayaan orang-orang Persia.

Nairuz merupakan hari raya tahun baru Persia yang dihitung berdasarkan kalender matahari, sementara Mahrajan adalah hari raya tengah tahun, musim semi atau musim gugur.

Arab waktu itu, termasuk wilayah yang menjadi ajang perebutan pengaruh antara Persia dan Romawi, maka itu banyak unsur kebudayaan Persia yang masuk dan diterima oleh kebudayaan Arab.

Awalnya Penuh Syirik dan Kemaksiatan

Warga Madinah, termasuk juga kaum Anshar, biasanya merayakan hari Nairuz dan Mahrajan dengan berbagai macam permaianan dan suka cita. Tidak jarang perayaan itu dibumbui dengan kegiatan yang mengandung syirik, meminum minuman keras atau khamr, melakukan pergaulan bebas, dan bentuk-bentuk maksiat lainnya.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...