Beda Anosmia Karena Flu dan Covid-19
Kehilangan indra penciuman sementara ini seringkali membuat banyak orang panik
Anosmia sering menjadi salah satu tanda atau gejala orang terpapar Covid-19, kehilangan indra penciuman sementara ini seringkali membuat banyak orang panik. Jika Anda mengalami gejala ini, tetap tenang karena belum tentu terinfeksi virus corona.
Anosmia merupakan kehilangan kemampuan indra penciuman yang dialami oleh seseorang yang saat hidung tersumbat akibat pilek, alergi, infeksi sinus, atau kualitas udara yang kurang baik. Ini adalah sebagian penyebab utama terjadinya anosmia.
Lalu, apa bedanya Anosmia karena flu dengan Covid-19?
Menurut Dr Yonian Gentilis Kusumasmara, SpTHT-KL anosmia akibat Covid-19 bisa terjadi secara tiba-tiba, tanpa diawali dengan flu. Bisa saja hari ini indra penciuman kita berfungsi dengan baik, namun keesokannya kehilangan penciuman. Sementara jika anosmia yang diakibatkan flu munculnya perlahan. Baca juga >>
Selain itu anosmia akibat flu biasanya disertai hidung mampet, ingusan dan sulit bernafas. Penderita sering mengeluarkan sekret kental yang keluar dari hidung.
Anosmia akibat Covid-19 tidak disertai gejala lain. Sementara anosmia akibat flu biasa kerap disertai gejala lain seperti hidung mampet, ingusan, hingga sulit bernapas. Pada flu biasa, penderita biasanya memiliki sekret kental yang keluar dari hidung.
Apa yang harus dilakukan jika kita mengalami anosmia?
Anda boleh lakukan pemeriksaan PCR atau Antigen jika merasa tidak ada gejala lain yang menyertai. Lakukan isoman sampai hasil pemeriksaan keluar.
Anosmia sebenarnya tidak ada obatnya dan bisa sembuh sendiri. Biasanya orang akan mengalami bisa 8 hari sampai 3 pekan. Namun, ada cara untuk mempercepat pemulihan, yaitu dengan latihan penciuman.
Anda bisa mengambil 3 benda yang memiliki bau berbeda. Misalnya, minyak kayu putih, kulit jeruk dan kayu manis. Latihkan selama 20 detik mencium benda tersebut. Anda bisa melakukannya dua hari sekali sampai indra penciuman Anda kembali normal.
#anosmia #covid19 #penciuman