“Komunikasi yang efektif sangat penting dalam keluarga,” tutur praktisi pendidikan keluarga, Najeela Shihab.
Mba Elaa sapaan akrabnya menjelaskan bahwa modal dari Ayah Bunda adalah selalu bisa hadir dengan sepenuh hati dan sepenuh tubuh pada saat bersama dengan anak.
Sering kali pada saat kita mendengarkan anak, kita banyak melamun atau bahkan mengalihkan pembicaraan. Padahal untuk anak, sangat penting bahwa perasaannya didengarkan dan Ayah Bunda menunjukkan empati kepadanya. Tutur pendiri Sekolah Cikal tersebut.
Mba Elaa menerangkan lebih lanjut, pada saat berkomunikasi dan berinteraksi kita juga sering memilih cara-cara yang tidak efektif. Nasehat misalnya, nasehat sering memblokir komunikasi.
Begitu anak mendengar “mangkanya kan aku sudah bilangin”, “seharusnya tidak begitu”, yang terjadi adalah dia cenderung menutup telinganya dan menolak melanjutkan percakapan.
Cara yang lebih efektif dalam berkomunikasi adalah refleksi pengalaman. Jadi bukannya bilang “mangkanya Aku udah bilang PR itu harus udah dikerjakan sebelumnya”.
Tapi ayah bunda bisa menceritakan pengalaman yang sama ketika masih kecil dulu. “Eh, bunda juga pernah loh dulu ketinggalan PR, rasanya malu dan menyesal sekali”.
Yang satu nasehat yang menghambat komunikasi, yang kedua refleksi pengalaman yang justru memperlancar komunikasi.
Pada saat kita berkomunikasi dengan keluarga, kita sering kali kita juga ragu atau menggunakan kata yang kurang tepat pada saat menyatakan perasaan kita.
Kita cenderung sering menuduh anak, “kamu sih pemalas!”, “kamu sih tidak tanggung jawab!”, “kamu sih pulangnya telat melulu”.
Padahal, menurut penggerak pendidikan itu, yang bisa kita lakukan adalah menyatakan perasaan kita. “Ibu khawatir kalau kamu pulang terlambat”. Jadi kita menggunakan perspektif kita, sudut pandang kita dan menggunakan pesan kita sebagai ayah bunda kepada anak,” imbuhnya.
Kalau kita mempraktekkan metode komunikasi ini, maka yang akan terjadi adalah komunikasi yang lancar dan tentunya hangat di dalam keluarga. Semoga kita terus bisa hadir dengan sepenuh hati dan sepenuh tubuh untuk anak-anak kita.