Bagaimana Covid-19 Mengganggu Rantai Pasokan Makanan

Organisasi pangan dunia FAO mengingatkan ancaman lain yaitu kelaparan

Wabah virus Corona alias Covid-19 telah membuat rantai pasokan makanan di seluruh dunia terganggu. Sebab itu, tak heran jika jauh-jauh hari organisasi pangan dunia FAO mengingatkan ancaman lain selain isu kesehatan, yaitu kelaparan di sejumlah negara.

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan sejumlah mata rantai pasokan makanan terhenti, dari mulai produksi hasil pertanian, transportasi hingga penjualan di pasar dan supermarket.

Hampir semua pemerintah di seluruh dunia menghadapi keputusan politik yang sulit untuk mengatasi kenaikan biaya pangan dan kemungkinan terjadinya krisis ekonomi dan kemanusiaan.

Beberapa negara bahkan mulai melakukan penimbunan bahan pangan, atau memberlakukan pembatasan yang ketat terhadap sejumlah perdagangan komoditas pangan. Ini dilakukan untuk memastikan pasokan dalam negeri mereka mencukupi.

Sejumlah negara utama pemasok bahan pangan seperti Vietnam, Kazakhstan dan Rusia telah membatasi atau minimal mempertimbangkan pembatasan ekspor bahan pangan.

Negara pengekspor bahan makanan

Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak mengekspor bahan pangan di dunia dalam 20 tahun terakhir. Menurut data tahun 2017, nilai ekspor pangan negara Paman Sam itu mencapai USD 72,682 juta.

Sementara posisi kedua ditempati Jerman dengan USD 34,628 juta, lalu Inggris Raya dengan USD 29,540 juta, dan China dengan USD 25,152 juta. Itulah empat negara pengekspor terbesar bahan pangan di dunia.

Apa itu rantai pasokan bahan makanan?

Secara sederhana proses pasokan bahan makanan dari petani hingga ke meja makan meliputi produksi (pertanian), pemrosesan, distribusi, konsumsi, dan terakhir limbah.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...