Sehat adalah nikmat dari Allah Swt yang patut disyukuri dalam hidup. Baik itu sehat secara jasmani terlebih sehat secara ruhani. Kendati demikian, sehat secara finansial juga perlu diperhatikan.
Meski sehat finansial tidak bisa menjamin seseorang itu sehat secara fisik, mental dan spiritual. Namun, tak bisa dipungkiri kesehatan finansial bisa membantu untuk menunjang terwujudnya aspek kesehatan lainnya.
Sebagai contoh, banyak sekali problematika rumah tangga yang justru awalnya dipicu oleh masalah keuangan dalam keluarga. Atau, tidak sedikit kesehatan jiwa seseorang terganggu karena finansialnya kacau balau. Lalu bagaimana ciri-cirinya kalau kamu sehat secara finansial?
Pertama, memiliki penghasilan
Kebutuhan manusia bermacam-macam, mulai dari yang primer hingga sekunder. Untuk memenuhi kebutuhan itu, tentu membutuhkan biaya. Dengan begitu setiap orang perlu memiliki penghasilan. Baik dari bekerja, berusaha, dan lain sebagainya. Selama masih sehat, manusia dituntut untuk produktif menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi diri, keluarga dan sesama.
Kedua, tidak lebih besar pasak daripada tiang
Keuangan yang sehat tidak ditentukan dari besarnya penghasilan. Karena sebesar apapun penghasilannya, jika pengeluarannya lebih besar dari penghasilannya. Maka bisa dipastikan kondisi finansialnya tidak sehat. Di sinilah pentingnya pengelolaan, agar cash flow kamu tetap sehat dan positif.
Ketiga, jika memiliki hutang, rasio cicilannya tidak lebih dari 30% dari penghasilan
Berhutang memang tidak dianjurkan. Namun jika ada, maka rasio cicilan perbulannya tidak melebihi 30 % dari penghasilan rutin yang kamu dapatkan. Karena dikhawatirkan, jika rasio hutang sampai berlebih, bisa mengganggu alokasi budget lainnya seperti biaya hidup bulanan, sedekah, dana darurat, simpanan dan investasi.
Keempat, memiliki dana darurat
Sering kita menghadapi situasi yang terjadi di luar rencana dan membutuhkan biaya. Dana darurat dipersiapkan untuk menghadapi keadaan darurat. Misalnya untuk mengganti atau menyervis peralatan rumah tangga, bisnis macet, PHK, kondangan, membantu orang tua ataupun biaya berobat. Terlebih di masa pandemi ini, minimal kamu perlu memiliki dana darurat 6 kali pengeluaran rutin bulanan.
Kelima, memiliki dana pendidikan anak
Pendidikan menjadi salah satu tujuan keuangan dalam keluarga. Sehingga mempersiapkannya menjadi salah satu prioritas yang tidak boleh diabaikan. Mulai dari persiapan pendaftaran, uang pangkal, uang tes, kursus, hingga biaya bulanan. Terlebih secara umum biaya pendidikan naik 10% setiap tahunnya.
Keenam, mampu mengendalikan diri
Kunci dari keuangan yang sehat adalah kemampuan mengendalikan diri untuk mengatur budget sesuai tujuan keuangan keluarga. Jangan sampai biaya untuk gaya hidup justru merusak neraca keuangan keluarga. Sehebat apapun rencana keuangan, jika tidak mampu diaplikasikan, maka sulit mencapai finansial yang sehat. Disinilah pentingnya dzikrullah agar kamu mampu mengendalikan hawa nafsu agar tidak mudah tergoda untuk belanja sesuatu yang tidak sesuai perencanaan.