Apa yang Membuat Anak-anak Tak Nyaman Belajar di Rumah?
Di banyak wilayah di Indonesia sekolah dari rumah tidak berjalan efektif
Kedua, akses internet yang buruk. Sekitar 35 persen siswa yang disurvey, menyebut bahwa akses internet yang buruk membuat mereka tak nyaman belajar dari rumah. Dan, jika pembelajaran jarak jauh berlanjut, lebih dari setengah (62 persen) responden mengakui membutuhkan kuota internet.
Menanggapi hasil survei, perwakilan UNICEF di Indonesia Debora Comini, sebagaimana dikutip Kompas, mengatakan bahwa anak-anak yang paling rentan adalah yang paling terpukul oleh penutupan sekolah, dan semakin lama mereka tidak bersekolah, maka semakin kecil pula kemungkinan mereka untuk kembali.
Ada satu hal yang perlu menjadi catatan dari fakta hasil survei ini, sebab salah satu yang membuat anak-anak tidak nyaman belajar di rumah adalah kurangnya bimbingan, padahal di rumah ada orang tua, ibu atau ayah.
Sementara, dalam konsep pendidikan Islam, guru yang paling pertama dan utama sejatinya adalah orang tua, khususnya ibu. Makanya ada istilah, “al-ummu madrasatul ula” ibu adalah guru yang utama. Namun, melihat fakta tersebut kita menemukan justru sebaliknya.
Momentum pandemi Covid-19 ini semestinya bisa menjadi evaluasi diri atau muhasabah bagi para orang tua agar bisa melihat ke dalam diri, tentang bagaimana pendidikan terhadap anak-anak mereka? Sudah cukup, atau selama ini mereka terlalu sibuk sehingga alpa?
Barangkali firman Allah Swt ini bisa membantu untuk bermuhasabah, “Dan hendaklah mereka takut kepada Allah seandainya mereka meninggalkan sepeninggal mereka anak keturunan yang lemah. Hendaklah mereka khawatir terhadap mereka,” (QS. an-Nisa:9).