Apa Akibat Belajar Tanpa Guru?

Berikut ini akibat-akibat yang dapat ditimbulkannya

Sampailah pada sebuah riwayat hadits dari Imam Al-Bukhari yang menyatakan bahwa, “habbatusauda (jintan hitam) adalah obat untuk segala penyakit,” (HR. Bukhari).

Tapi karena kitab yang ia baca sudah usang dan tanpa bimbingan dari dokter yang lebih senior, Tuma al-Hakim salah membaca “jinten hitam” sebagai “ular hitam”.

Walhasil, sang dokter meninggal digigit ular hitam pada saat ia mencarinya untuk dijadikan obat. Riwayat lain bahkan menyebutkan, ia juga menyebabkan kematian banyak orang karena memberi mereka obat dari olahan ular hitam.

Kisah ini adalah contoh betapa bahayanya menelaah ilmu pengetahuan tanpa bimbingan seorang guru. Tidak saja membahayakan dirinya, tetapi juga orang lain.

Ketiga, Sulit Memahami Pelajaran

Dalam bukunya, “Kitab al-Ilmi” Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan belajar dengan bimbingan seorang guru akan membuat seorang murid mendapatkan metode belajar yang memudahkan dalam memahami pelajaran.

Berbeda jika ia mempelajarinya tanpa bimbingan guru. Ia akan kesulitan memahami karena memang tidak mendapatkan metode yang mudah dalam mempelajarinya.

Salah satu fungsi seorang guru adalah membuat metode belajar agar para murid mudah memahami suatu pelajaran. Seorang murid akan cepat memahami istilah-istilah baru yang sulit dipahami dengan adanya bimbingan guru.

Tanpa guru, bukan saja seseorang akan memakan waktu lama untuk memahami suatu istilah sulit, tapi bisa juga ia terjatuh pada kesalahan fatal dalam memahaminya.

Keempat, tidak ada hubungan emosional dengan guru atau ulama

Dalam dunia pendidikan pondok pesantren berkah seorang ulama atau kiai diyakini sebagai penghantar menuju kesuksesan seorang murid atau santri di masa depan. Sebab itu, seorang murid atau santri kerap berlomba untuk membangun kedekatan emosional dengan guru atau kiainya.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...