Al-Khawarizmi dan Algoritma

Ia bernama Al-Khawarizmi. Nama algoritma sendiri diambil dari nama sang penemu

Apakah Anda termasuk yang mempersoalkan penggunaan media sosial karena dianggap sebagai teknologi buatan Barat atau Yahudi?

Tapi bagaimana jika ternyata di dalam teknologi ada sebuah pondasi yang membuatnya sangat efektif, disebut dengan algoritma dan penemunya adalah ilmuwan Muslim?

Ia bernama Al-Khawarizmi. Nama algoritma sendiri diambil dari nama sang penemu.

Sebagai gambaran, sebuah smartphone alias ponsel cerdas, tidak mungkin bisa cerdas dengan sendirinya. Ia menjadi canggih karena menggunakan algoritma-algoritma.

Dengan algoritma, smartphone dapat mengerjakan banyak hal yang sama seperti dilakukan manusia. Misalnya teknologi identifikasi suara (voice recognition) atau identifikasi wajah (face recognition) padahal smartphone tidak punya panca indera.

Demikian pula media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp dan lain sebagainya juga menggunakan algoritma sebagai pondasi operasinya. Algoritma telah mengubah dunia menjadi sangat maju lewat teknologi.

Dapat dibayangkan, tanpa Algoritma, mungkin hari ini kita tidak akan bisa menggunakan platform-platform media sosial itu.

Kini hampir seluruh aspek kehidupan manusia dapat disusun secara kompleks dan rapih dalam sebuah sistem yang terkomputerisasi.

Teknologi komputer serta internet yang semakin canggih pun bahkan telah masuk ke dalam sisi kehidupan kita, bahkan ke yang paling personal. Kini, Facebook, Twitter, Instagram dan WhatsApp telah menjadi bagian yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia modern.

Ilmuwan Muslim

Al-Khawarizmi merupakan ilmuwan termasyhur di dunia Islam serta dunia pendidikan. Karya-karyanya sangat berpengaruh terhadap ilmu matematika dan ilmu astronomi. Namanya mustahil terlewat dari ingatan para ilmuwan ilmu eksak ini.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...