Ada Apa di Balik Orang Mendadak Kaya?
Tercatat, setidaknya ada 176 mobil yang dibeli para petani itu
Beberapa hari lalu, lini masa media sosial dan pemberitaan media massa dihebohkan dengan warga sebuah desa di Kabupaten Tuban Jawa Timur yang memborong puluhan mobil baru setelah mereka mendadak kaya karena mendapat ganti rugi lahan.
Mayoritas warga Desa Sumurgeneng yang mayoritas petani ini seperti ketiban pulung setelah mendapat uang pembebasan lahan dari Pertamina yang jumlahnya miliaran rupiah. Lahan milik mereka akan digunakan untuk membangun proyek kilang minyak.
Tercatat, setidaknya ada 176 mobil yang dibeli para petani itu. Satu orang ada yang membeli langsung 3 unit, bahkan ada juga yang membeli mobil padahal di keluarga tidak ada yang bisa menyetir mobil.
Tentu saja, tidak semua yang mendapat uang pembebasan lahan membeli barang mewah itu. Ada juga yang lebih memilih membeli lahan di tempat lain, dan sisanya ditabung.
Tidak hanya di Tuban Jawa Timur, fenomena yang sama juga terjadi di Kuningan Jawa Barat.
Warga di sebuah desa mendadak kaya setelah lahannya digusur untuk pembuatan waduk. Uang gusuran digunakan warga untuk membeli sejumlah mobil baru.
Setidaknya ada enam desa yang terdampak pembangunan waduk. Satu harus bedol desa, pindah ke lokasi baru.
Selain mobil warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kuningan, ini juga ramai-ramai memborong motor baru.
Fenomena ini tentu saja memprihatinkan, apalagi di tengah banyak orang lain yang sedang ditimpa kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 juga sejumlah bencana alam.
Apakah kaya mendadak secara psikologis bisa mendorong perilaku orang untuk melakukan foya-foya? Dan untuk tujuan apa?
Mengutip Careers and Money, ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi fenomena ini di antaranya: