9 Cara Melayani Gen Z, Pelanggan Masa Depan
Tahun 2020, jumlah mereka diperkirakan sudah mencapai 40% dari total pelanggan
Sebagai pelanggan, Generasi Z (Gen Z) mulai mengambil alih. Tahun 2020, jumlah mereka diperkirakan sudah mencapai 40% dari total pelanggan.
Siapakah Gen Z? Banyak yang masih salah kaprah soal pelabelan sebuah generasi, yang dilihat berdasarkan rentang usia mereka. Padahal yang harus dilihat adalah rentang tahun kelahiran.
Misalnya banyak orang masih memakai istilah milenial untuk anak-anak muda yang masih sekolah atau kuliah. Padahal milenial lahir antara tahun 1980 sampai 1994, artinya saat ini mereka rata-rata sudah memasuki usia kerja.
Generasi yang saat ini berada di tingkat sekolah dan kuliah justru Gen Z yang lahir antara tahun 1995 sampai 2015.
Sebagai pengguna aktif digital (digital natives), Gen Z ini unik, karena rata-rata mereka tidak bisa dilepaskan dari kehidupan tanpa teknologi digital seperti smartphone dan media sosial.
Pergeseran inilah yang harus menjadi fokus para pelaku usaha, untuk mengubah cara berkomunikasi, terhubung, serta memasarkan kepada generasi yang merupakan konsumen yang tumbuh paling cepat di dunia.
Nah, bagaimana sebuah brand produk dapat diterima oleh generasi pelanggan baru ini? Dikutip dari Digital Marketing Institute, berikut ini 9 cara yang bisa dilakukan:
1. Mengoptimalkan Aktivitas Media Sosial
Gen Z dikenal sebagai pengguna media sosial yang aktif. Mereka secara bebas berkomunikasi, berjejaring, mengulas serta terhubung dengan sebuah brand secara online. Lebih dari separuh mereka (53%), dipengaruhi oleh komentar-komentar yang dibuat di media sosial.