7 Alasan Kenapa Kurban Tidak Sama dengan Sesajen
Ibadah kurban memiliki makna ketauhidan yang sangat tinggi
Ibadah kurban memiliki makna ketauhidan yang sangat tinggi. Lebih-lebih, jika menilik sejarah disyariatkannya, ketika Nabi Ibrahim as diperintahkan oleh Allah Swt menyembelih anak semata wayangnya, Ismail as.
Betapa dibutuhkah keikhlasan serta keimanan yang sangat besar kepada ketentuan Allah Swt, ketika seorang anak yang telah puluhan tahun ditunggu kehadirannya, harus dikembalikan kepada Sang Pemilik dengan cara menyembelihnya.
Apa yang didapat oleh Ibrahim as atas keikhlasannya? Kemuliaan. Ya, bukankah Ibrahim as kemudian dikenal sebagai bapaknya para Nabi, dan menjadi sumber bagi agama-agama samawi di masa berikutnya.
Saat itu juga, malaikat mengganti posisi Ismail as dengan seekor domba. Itulah balasan atas keimanan serta ketulusan Ibrahim terhadap perintah Allah Swt.
Oleh karena itu, ibadah kurban selain bermakna pengorbanan, juga memiliki arti mendekat kepada Allah Swt, dari kata bahasa Arab “qaraba”.
Perlu diketahui, ber-kurban tidak sama dengan melakukan sesajen seperti yang dilakukan sejumlah tradisi di masyarakat, seperti melarung kepala kerbau ke laut.