5 Strategi Membangun Personal Branding
Seorang pemimpin perlu membangun 'personal branding' dalam arti positif
Seorang pemimpin perlu membangun ‘personal branding’ alias ‘pencitraan’ dalam arti positif. Hal ini agar publik atau orang lain tahu tentang siapa Anda dan apa spesifikasi kemampuan yang Anda miliki.
Personal branding tidak saja dibutuhkan oleh politisi, pengusaha, pemimpin perusahaan atau artis, tapi juga bagi setiap orang yang ingin kepakaran atau keahliannya diketahui oleh orang lain. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan (trust).
Kita tahu, dalam kerja sama apapun kepercayaan menjadi kunci utama kesuksesan.
Mengutip forbes.com, berikut adalah 5 strategi membangun personal branding terutama untuk orang-orang yang kerjanya memimpin, dalam hal apa saja, perusahaan, yayasan, keilmuan, kepakaran, dan sebagainya:
1. Memilih platform
Salah satu keputusan paling penting yang harus diambil untuk membangun personal branding adalah di mana Anda akan menayangkan konten Anda di internet.
Ada banyak faktor yang perlu Anda pertimbangkan, misalnya demografi audiens, yang akan membantu Anda menentukan di mana mereka “nongkrong” di internet.
Misalnya, audiens milenial ada di Tik Tok atau Instagram, profesional di LinkedIn, orang tua di Facebook, dan sebagainya.
Pertimbangkan jenis konten apa yang akan Anda buat dan platform mana yang terbaik untuk jenis konten tersebut.
Konten video sebaiknya menggunakan Instagram atau YouTube, artikel panjang di blog, tulisan pendek-pendek cocok di Twitter.
2. Membuat strategi konten
Sejalan dengan pemilihan platform adalah menciptakan strategi konten. Tetapkan apa tujuan Anda dalam membangun personal brand. Putuskan jenis atau konten apa yang akan Anda buat.