5 Strategi Agar Tetap Berinovasi dan Tak Kehabisan Ide Baru

Setiap orang mungkin memiliki pengertian yang berbeda-beda tentang inovasi dan bagaimana melakukannya. Namun secara umum, inovasi berarti menciptakan hal-hal baru, yang benar-benar baru dari yang pernah ada.

Dasar dari inovasi adalah kreativitas. Inovasi tidak mungkin lahir dari orang-orang yang kurang kreatif dan sering kehabisan ide. Namun sayangnya, pada perusahaan-perusahaan besar kreativitas terkadang menjadi hal yang sulit, bahkan bagi orang yang super-kreatif sekalipun.

Sebab biasanya pada perusahaan besar segala sesuatu yang baru perlu diuji dan dibuktikan terlebih dulu. Intinya, lebih banyak aturan untuk meloloskan sebuah inovasi.

Sementara, sejatinya inovasi membutuhkan kecepatan dan keberanian mengambil risiko. Banyak perusahaan besar yang lebih memilih menghindari risiko, dengan berbagai pertimbangan. Peraturan yang ketat pula akhirnya membuat sebuah inovasi lahir tidak tepat waktu. Walhasil, pada saat inovasi disetujui mungkin sudah tidak inovatif lagi, karena orang lain sudah melakukannya.

Inovasi kerap muncul dari perusahaan-perusahaan kecil. Sebab bagi mereka inovasi adalah pondasi dalam mengembangkan bisnisnya. Di perusahaan kecil, ide-ide baru justru banyak dieksekusi dengan segera.

Nah, bagaimana agar kita, terutama yang menjalankan usaha-usaha kecil, selalu bisa berinovasi dan tidak pernah kehabisan ide?

Pendiri dan CEO sebuah perusahaan periklanan, Stanton & Co., Amy Stanton, berbagai pengalaman tentang bagaimana ia tetap dengan ide-ide baru dan segar, setelah keluar dari pekerjaannya di perusahaan besar dan mendirikan perusahaan kecil miliknya. Berikut 5 strategi yang dia lakukan, dikutip dari fastcompany.com:

1. Baca, Tonton, Dengarkan dan Dapatkan Gagasan Baru

Ide terbaik kadangkala terjadi di tempat yang paling tidak diharapkan orang untuk menemukannya.

Inspirasi bisa saja datang tiba-tiba tepat setelah Anda membaca sebuah buku dengan tema yang sama sekali baru. Bisa juga setelah Anda menonton film dokumenter yang direkomendasikan oleh teman Anda. Atau bahkan setelah Anda mendengarkan dan mempelajari sesuatu yang baru.

Setelah itu Anda menggabungkannya dengan berbagai macam informasi yang telah Anda kumpulkan sepanjang hidup Anda.

Merekayasa lebih banyak alternatif, bahkan yang tidak mungkin sekalipun, adalah potensi yang bisa membuka kreativitas baru yang tak ada habisnya.

2. Berganti Suasana Lingkungan

Selama pandemi Covid-19, Anda pasti merasakan perbedaan suasana antara bekerja di kantor dan di rumah. Respon setiap orang dari perbedaan suasana lingkungan itu tentu berbeda-beda. Ada yang merasa lebih kreatif bekerja di rumah, ada pula yang sebaliknya.

Ini artinya, setiap suasana lingkungan yang berbeda, mempengaruhi Anda baik cara berpikir, bekerja, maupun bertindak. Pergantian suasana lingkungan bisa membantu kita mendorong pola pikir yang inovatif dan kreatif.

Perlu dicatat, bahwa lingkungan kita bukan hanya tentang “tempat” kita bekerja. Ini juga tentang orang-orang di dalamnya yang berbagi ruang dengan kita.

Beberapa lingkungan kerja ada yang secara alami menumbuhkan kreativitas karena dipenuhi dengan orang-orang yang sangat kreatif. Mereka adalah para penghasil ide.

Tapi lingkungan kerja yang lain lain ada yang justru menghalangi inovasi karena orang-orang hanya didorong oleh insentif atau hal-hal lain seperti mendapatkan promosi, dan lainnya.

Jadi, menemukan suasana lingkungan, tidak hanya secara fisik tetapi juga komunitas orang-orang di dalamnya adalah penting, jika Anda ingin tetap bisa mengejar ide-ide baru.

3. Membuat Tantangan untuk Diri Sendiri

Lakukan evaluasi diri setiap minggu, atau bulan, atau bahkan setiap beberapa bulan. Tanyakan pada diri sendiri hal-hal berikut:

  • Apa ide besar terakhir yang Anda temukan?
  • Dari mana asalnya?
  • Apa yang memicunya?
  • Di mana Anda sekarang?
  • Siapa di sekitar Anda yang menurut Anda menginspirasi?
  • Apa yang membuat Anda tetap kreatif?

Kalimat-kalimat tersebut penting untuk ditanyakan setiap kali Anda merasa kreativitas ide Anda tidak mengalir. Sebab, kurangnya inovasi bisa saja karena Anda terjebak dalam rutinitas sehari-hari, lingkungan atau perpaduan keduanya.

Jadi, luangkan waktu untuk terus mempertanyakan apa yang menghentikan langkah Anda untuk membuat ide-ide baru.

4. Tetaplah Terbuka

Kreativitas adalah proses emosional. Terkadang kreativitas tidak bisa muncul jika Anda tidak terbuka dengan ide yang menantang. Akhirnya, Anda kesulitan berinovasi.

Misalnya, Anda fokusnya hanya untuk tidak kehilangan pekerjaan ketimbang memperluas pekerjaan Anda saat ini. Mungkin karena Anda hanya ingin berada di zona nyaman.

Di perusahaan-perusahaan besar misalnya, orang-orang biasanya kurang fokus membangun bisnis dan menciptakan sesuatu yang baru. Mereka lebih peduli dengan peningkatan bertahap yang membuat diri mereka terlihat baik di depan pemimpin mereka. Ini contoh lingkungan yang kurang baik untuk melahirkan ide dan inovasi baru.

Padahal, bagaimana pun cepat atau lambat dunia bakal berubah. Contoh yang paling nyata adalah pandemi Covid-19 yang mempengaruhi hampir setiap perusahaan di seluruh dunia. Terbukti, kreativitas dan inovasi adalah kata kunci yang menyelamatkan.

5. Berani

Keberanian adalah bagian besar dari inovasi. Tentu bukan hal yang mudah untuk memiliki ide atau pemikiran yang berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya, misalnya di dalam satu perusahaan. Di sinilah dibutuhkan nyali alias keberanian. Anda harus mau mengambil risiko dengan ide yang Anda yakini kebenarannya.

Kita menghormati orang-orang yang, sepanjang karier mereka, selalu menemukan cara untuk mengubah berulang kali diri mereka, perusahaan mereka, produk dan layanan mereka, bahkan lingkungan mereka.

Sebab inovasi sejati adalah selalu berubah, terus-menerus merefleksikan diri, selalu tumbuh, berputar secara teratur, mendorong untuk mengambil risiko, selalu mencari tantangan berikutnya untuk dilompati, dan tidak pernah takut meninggalkan kondisi sekarang yang dianggap nyaman.

Nah, kalau menjadi inovator itu keinginan Anda, mulailah mengambil risiko, dan jangan takut keluar dari zona nyaman. Mulailah secepatnya, sebab tidak ada waktu yang paling baik untuk memulai.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...