5 Hal yang Menghalangi Kamu Bahagia Tanpa Syarat

Dalam kehidupan ini sebetulnya apa yang kamu cari? Jika kamu merenung dan berpikir secara mendalam, kamu akan menemukan bahwa yang kamu cari adalah kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Bahagia dalam KBBI ialah perasaan senang, tenteram dan beruntung.

Tanpa merasa puas dan rela dengan apa yang kamu miliki serta rela atas pemberian Allah Swt saat ini, kamu akan sulit berbahagia. Lalu hal lain apa saja yang bisa menghalangimu kebahagiaanmu, ini penyebabnya:

Pertama, kamu lebih sibuk dengan kekuranganmu daripada kelebihanmu.

Hal positifnya adalah paling tidak kamu sudah tahu apa kekurangan dan kelebihanmu. Banyak orang yang justru tidak menyadari atau sulit melihat kekurangan diri sehingga sulit untuk memperbaikinya. Lalu, sebagai makhluk kesayangan Allah Swt, sudah sepatutnya kamu lebih fokus pada kelebihan dan anugerah yang Allah titipkan padamu. Dengan begitu kamu bisa lebih puas menerima dirimu dan mensyukuri nikmat dari Allah Swt. Daripada kamu sibuk fokus memikirkan kekuranganmu, lebih baik ubah fokusmu untuk tekun meningkatkan kualitas dari kelebihan dan potensi yang Allah berikan padamu. Selain itu, gunakanlah kelebihanmu untuk kebaikan.

Kedua, kamu membandingkan kelebihan orang lain dengan kekuranganmu.

Meski manusia diciptakan untuk mengabdi pada Allah, ingatlah bahwa setiap orang memiliki peran yang tidak sama dalam kehidupan ini. Semakin kamu bandingkan kelebihan dan kenikmatan Allah pada orang lain dengan kekuranganmu, maka yang muncul adalah rasa syukur yang berkurang dan keluhan yang tiada henti. Bahkan bisa dikhawatirkan kamu menderita penyakit hasud, awalnya kamu jadi tidak suka dengan adanya kelebihan dan kemajuan orang lain, selanjutnya kamu menginginkan kelebihan dan kenikmatan yang ada pada orang lain itu hilang atau musnah. Sifat ini akan membuatmu tersiksa dan sulit berbahagia.

Ketiga, kamu banyak menunda rencana baik.

Semakin kamu menunda rencana baik, sebetulnya pada saat yang sama kamu sedang menunda datangnya potensi kebaikan yang lebih besar. Sering kali penundaan itu karena banyaknya kekhawatiran dan ketakutan yang lebih besar daripada mendekatkan diri kita pada prasangka baik kita kepada Allah yang Maha Baik. Menunda hal baik, bisa berarti juga menyegerakan keburukan. Lebih baik segera kerjakan dan tahu kesalahan serta kekurangannya, daripada menunggu waktu sempurna. Saat kamu menyegerakan kebaikan yang kamu rencanakan, Allah pasti akan membimbingmu walaupun pada saat melangkah masih belum tahu jelas arahnya.

Keempat, kamu mengabaikan hal yang prioritas untuk kesenangan yang sesaat.

Banyak sekali godaan yang un-faedah yang hadir untuk menghabiskan waktumu di era digital saat ini. Meski demikian, ketegasanmu untuk lebih fokus membangun kehidupan yang lebih baik mutlak dibutuhkan. Apa yang kamu putuskan saat ini akan berdampak di masa depan, dan apa yang terjadi saat ini adalah hasil keputusan-keputusan kamu di masa lalu. Segeralah untuk memutuskan mana yang penting dan prioritas, daripada sibuk pada hal-hal yang justru menjauhkan diri dari kebahagiaan, kesehatan dan kesejahteraan. Menggunakan waktu sebaik mungkin akan membuatmu bahagia dan sebaliknya, saat waktumu justru habis karena menuruti hawa nafsu, akan membuatmu menyesal sekarang atau nanti pada waktunya.

Kelima, kamu meninggalkan kewajiban dan mendustai janji.

Setiap orang punya kewajiban yang mesti dijalankan, baik itu kewajiban dalam perannya sebagai hamba Allah. Juga dalam peran kehidupan berkeluarga, berteman, bekerja, bertetangga, berbangsa dan bernegara. Periksalah kewajiban apa yang kamu tinggalkan. Cek juga janji-janji apa yang belum kamu tunaikan. Baik itu janji kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Bisa jadi dari hal-hal itu kamu akan menemukan bahwa kebahagaiaanmu terhalangi karena melupakan kewajiban dan lebih sering lalai terhadap janji.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...