Perencanaan keuangan jadi prioritas yang tidak boleh diabaikan. Jika abai, sering kali bisa menjadi masalah yang berbuntut panjang. Mulai dari cepat habisnya gaji bulanan, minimnya dana darurat, tak siapnya dana pendidikan, hingga melupakan sedekah. Pada akhirnya tujuan keuangan pun tak tercapai.
Salah satu yang perlu diatur dan direncanakan sejak awal adalah gaji. Ada beberapa metode yang ditawarkan untuk mengelola gaji. Prita Ghozi, seorang financial planner mengungkapkan tiga cara mengatur alokasi gaji.
Metode Komitmen
Metode ini bisa dipakai untuk Anda yang baru belajar bagaimana mengelola gaji. Gaji yang masuk setiap bulan, diatur menjadi dua bagian. Pertama, biaya hidup rutin sebesar 75% dari total gaji. Yang termasuk dalam biaya hidup ini di antaranya, zakat (sosial), biaya hidup bulanan, transport, cicilan jika ada, hiburan dan lain-lain. Sedangkan yang 25 % dialokasikan untuk menabung. Baik itu untuk menyimpan dana darurat, maupun berinvestasi
Metode Simple
Metode kedua ini bisa dipakai jika Anda sudah mulai jago mengelola gaji. Ada tiga pos alokasi gaji dalam metode ini, yakni living, saving, playing. Pos living ini sebesar 50 % dari gaji. Yang meliputi biaya hidup, zakat (sosial), transport, cicilan konsumtif dan lain-lain. Untuk pos saving sebesar 30 % dari gaji. Yang mencakup dana darurat, investasi, premi asuransi, tabungan untuk tujuan tertentu. Sedangkan pos playing sebesar 20 % dari gaji. Yang dialokasikan untuk hiburan dan jajan, belanja online, hobby, kado dan lain sebagainya.
Metode Zapfin
Untuk metode ketiga ini diperuntukkan untuk Anda yang kondisi keuangannya semakin membaik. 60 % digunakan untuk memenuhi biaya hidup bulanan dan cicilan, 5 % pertama untuk dana darurat, 5 % kedua untuk zakat, sedekah dan sosial, 5 % ketiga untuk premi asuransi, dan 5 % keempat untuk menabung pembelian besar. Sedangkan 10 % pertama untuk investasi masa depan dan 10 % kedua untuk gaya hidup dan hiburan.
Metode apapun yang Anda pakai, yang terpenting ialah selalu mensyukuri anugerah Allah Swt berapapun gaji Anda. Karena rezeki bukanlah hanya gaji atau pemasukan yang Anda dapatkan. Salah satu caranya ialah mengatur gaji sebaik mungkin. Sehingga manfaatnya diharapkan bisa lebih optimal dalam rangka mengabdi pada-Nya.