2030 China Jadi Negara Adidaya Kecerdasan Buatan, Riset Kuncinya

China semakin dekat dengan Amerika perihal kemajuan teknologi

Upaya China meraih supremasi teknologi membuat Amerika khawatir. China semakin dekat dengan Amerika perihal kemajuan teknologi. Bahkan untuk beberapa sektor seperti Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, China lebih unggul dari negeri Paman Sam.

Bulan maret yang lalu Presiden China Xi Jinping menyebut pentingnya kemandirian teknologi utama. China tengah berupaya melepas ketergantungan dari Amerika perihal teknologi utama seperti komputer, peralatan telekomunikasi, gawai generasi berikutnya dan suku cadang yang menggerakkan smartphone.

Keberhasilan China menjadi lokomotif kemajuan teknologi digital tidak datang tiba-tiba. Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun mengatakan China berhasil mengembangkan teknologi pada alutsista militer, sistem informasi dan komunikasi hingga sains.

“Kalau melihat sejarah dari perkembangan teknologi digital Tiongkok, rata-rata mereka itu di mulai pada tahun 1990. Seperti contoh alibaba 1999 setelah itu ada tencent, wechat setelah itu muncul huawei, xiomi bahkan baru 10 tahun terakhir artificial intelligence dan lain-lain.” ujar Djauhari seperti yang redaksi kutip dari techfor.id.

Bahkan eks Bos Google Eric Schmidt meminta pemerintah Amerika Serikat mempercepat pengembangan AI untuk mengejar ketertinggalan dengan China. Menurutnya kunci sukses China ada pada riset.

Pemerintah China sudah sejak lama memperkuat dan mengembangkan berbagai riset ilmiah untuk menjadikan negerinya menjadi negara adidaya. Pada tahun 2017 China mengeluarkan kebijakan “Rencana Pengembangan Kecerdasan Buatan Generasi Berikutnya.”

Dalam perencanaan itu, pada 2030 China menargetkan menjadi pusat inovasi kecerdasan buatan di Dunia. China menjadi negara adidaya AI.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...