10 Tantangan yang Dihadapi Usaha Kecil Saat Ini

Setahun terakhir ini, hampir tiada hari yang terlewat untuk membicarakan pandemi dan pandemi. Ya, cerita tentang Covid-19 masih terus beredar hingga saat ini, baik di berita media, media sosial, hingga di kehidupan keluarga dan pekerjaan. Artinya, pandemi Covid-19 masih jauh dari kata akhir.

Banyak bisnis “merumahkan” karyawan, mengubah segala kebiasaan tentang hari kerja. Pertemuan fisik beralih lewat video.

Banyak kisah sukses tentang adaptasi, tapi tidak sedikit pula yang gagal. Banyak yang kehilangan pendapatan. Banyak yang memberhentikan karyawan, bahkan gulung tikar.

Namun banyak pula yang mampu menghadapi tantangan dengan teknologi. Berjuang dengan sumber daya yang terbatas. Mereka di antaranya bisnis kecil alias Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bisnis ini yang paling berat terdampak pandemi.

Mengutip Entrepreneur, pada umumnya UMKM di banyak negara, begitu pula di Indonesia menghadapi beberapa tantangan sebagai berikut:

1. Kemampuan Transisi ke Dunia Digital

Perusahaan besar memiliki anggaran untuk melakukan transisi ke arah digital dengan cepat, baik membangun fitur produk baru, menawarkan opsi pembayaran yang lebih fleksibel, hingga memastikan tim tetap produktif saat bekerja dari rumah. Tapi bagaimana dengan kemampuan anggaran bisnis kecil?

2. Kurangnya Pertemuan Langsung

Bagi kebanyakan bisnis kecil, pertemuan secara langsung adalah sumber mendapatkan pelanggan atau klien yang efektif. Zooming, dengan berbagai alasan, dirasa masih kurang sepenuhnya menggantikan.

Pemilik bisnis kecil, yang rata-rata bersifat lokal lebih menyukai interaksi langsung untuk melakukan prospek. Bagi pengusaha kecil, memperluas jangkauan bisnis mereka ke pasar lokal secara online menjadi tantangan besar.

3. Perencanaan Menjadi Sulit

Kerangka kerja yang diterapkan selama pandemi membuat perencanaan bisnis ke depan hampir mustahil. Musababnya adalah ketidakpastian. Bagaimana merencanakan pemasaran, mengukur kebutuhan staf, atau hanya mengetahui kebutuhan pelanggan dan klien di tengah ketidakpastian.

Tidak mungkin misalnya, membuka cabang pemasaran baru hanya untuk kembali ditutup karena lonjakan Covid-19. Secara finansial kondisi ini tentu sangat berat.

4. Beralih Sepenuhnya Online

Tantangan terbesar bagi UMKM adalah memutar bisnis menjadi sepenuhnya online. Sebab bisnis fisik tidak dapat bertahan selama pandemi Covid-19.

Kalaupun ada yang berhasil sepenuhnya beralih ke online, ternyata pelanggan juga tidak membelanjakan uangnya beberapa bulan ini.

5. Keseimbangan antara Hidup dan Pekerjaan

Keseimbangan kehidupan dan kerja menjadi sulit. Sebelum pandemi orang bisa masuk-keluar, lalu meninggalkan semua masalah terkait pekerjaan di kantor. Tapi sekarang banyak orang bekerja dari rumah, mereka sibuk mengurus keluarga sambil mencapai target. Akibatnya, mereka menjadi mudah jenuh karena melakukan segala hal pada waktu bersamaan.

6. Peningkatan Biaya Pengiriman

Covid-19 membuat biaya pengiriman ke luar negeri naik. Ini membuat banyak pelanggan terpaksa membatalkan pembelian karena biaya mahal.

7. Kreativitas Berkurang

Sungguh tantangan yang berat untuk mempertahankan kreativitas tingkat tinggi di lingkungan kerja virtual.

Dulu, banyak ide terbaik berasal dari pertemuan kelompok di mana orang-orang akan bertemu dan berbagi pemikiran. Ternyata, tidak mudah untuk membawa ini di lingkungan online.

Ada energi dan kreativitas yang dirasakan berbeda ketika bekerja secara virtual melalui panggilan Zoom. Bahkan tantangan terbesar bagi banyak orang sekarang adalah memerangi kelelahan di Zoom.

8. Gangguan Produksi

Akibat pandemi, produksi juga terganggu. Hal ini karena adanya sejumlah komponen bahan baku produksi yang harus dikirim dari luar negeri. Sementara pengiriman terganggu.

Sejumlah negara menerapkan peraturan yang berbeda-beda sehingga berdampak pada pengiriman barang. Dengan terganggunya proses produksi otomatis kapasitas produksi pun menurun.

Mempertahankan stok bahan yang diperlukan untuk melanjutkan operasi sehari-hari merupakan tantangan besar bagi semua bisnis, terutama bisnis kecil.

9. Penurunan Kinerja

Covid-19 membuat banyak orang tidak lagi hanya peduli dengan pekerjaannya, tetapi juga tentang kesehatannya. Ketakutan yang terus-menerus telah menyebabkan penurunan kinerja. Situasi ini menjadi dilema bagi pemilik usaha. Di satu sisi mereka tetap harus berusaha mempertahankan kinerja, tetapi di sisi lain dia juga harus memperhatikan kesehatan karyawannya.

10. Konten Jangka Panjang versus Jangka Pendek

Pandemi juga menjadi tantangan untuk bisnis kecil, khususnya di bidang jasa seperti konsultan. Tantangan terbesarnya adalah mereka tidak tahu lagi seberapa banyak konten yang harus dikaitkan dengan pandemi dan tidak.

Jika tidak dikaitkan dengan situasi pandemi misalnya, orang akan melihat tidak relevan. Sebaliknya, jika selalu terkait pandemi konten-konten tersebut tidak akan relevan lagi setelah pandemi selesai. Mereka harus berpikir keras antara konten jangka panjang dan jangka pendek.

Intinya, saat ini dunia secara umum sedang berjuang, untuk kehidupan pribadi maupun profesional. Bisnis kecil tentu menghadapi tantangan terberat yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Tentu, kita semua setuju bahwa hari-hari ini adalah hari yang sulit. Maka itu, inilah saatnya untuk membantu sesama. Membeli kebutuhan dari para pemilik usaha kecil di sekitar kita, mendukung orang-orang yang kita kenal untuk terus berjuang.

Covid-19 mungkin telah menjatuhkan kita, tapi jangan pernah menghilangkan ketekunan dan kreativitas kita.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...